JAKARTA - Stasiun Pondok Rajeg yang berada di Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat resmi direaktivasi dan mulai beroperasi per hari ini. Stasiun tersebut diprediksi akan melayani penumpang mencapai 4.000 per hari.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan dengan penambahan stasiun ini, KAI memastikan akan meningkatkan layanan kepada penumpang.
“Kita prediksi di tahap awal persemian ini, sekitar 3.000 sampai 4.000 penumpang sehari yang akan naik dan turun di Stasiun Rajeg,” tuturnya kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu, 19 Oktober.
Sebelumnya diberitakan, reaktivasi stasiun yang berada di Kecamatan Cilodong, Depok tersebut baru saja diresmikan oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tadi pagi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa reaktivasi stasiun Pondok Rajeg akan meningkatkan konektivitas di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), bahkan hingga ke ujung wilayah Depok dan Bogor.
“Beberapa tahun yang lalu saya ke sini dan stasiun Pondok Rajeg belum berfungsi. Hari ini stasiun sudah bisa difungsikan dan masyarakat akan menikmati kemudahan naik transportasi umum massal dari Pondok Rajeg hingga pusat Jakarta,” tuturnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 19 Oktober.
Budi mengatakan Stasiun Pondok Rajeg melayani perjalanan KRL Commuter Line lintas Jakarta Kota-Nambo.
Reaktivasi ini diharapkan mampu mengurangi tingkat kemacetan di Jabodetabek akibat tingginya penggunaan kendaraan pribadi dibanding transportasi umum.
BACA JUGA:
Menurut Budi, reaktivasi stasiun Pondok Rajeg yang tidak beroperasi sejak 2006 merupakan bagian dari komitmen Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan layanan transportasi publik yang terintegrasi, efisien, dan terjangkau.
“Kemenhub mendapat tugas dari Presiden bahwa konektivitas antar moda harus diupayakan dengan baik dan saya mengapresiasi kolaborasi seluruh pihak,” tuturnya.
Sekadar informasi, reaktivasi stasiun Pondok Rajeg dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jobedetabek (BPTJ) sejak 2022 dengan biaya sebesar Rp27,9 miliar. Saat ini pengelolaan stasiun Pondok Rajeg telah diserahterimakan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Jakarta.