JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. terus melakukan berbagai langkah strategis guna memperluas penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kali ini, lembaga jasa keuangan milik pemerintah itu menggandeng perusahaan migas negara PT Pertamina untuk memberikan pembiayaan kepada 92.000 debitur UMKM.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha melalui optimalisasi fungsi intermediasi. Menurut dia, langkah ini merupakan andil peseroan dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Kolaborasi antar BUMN ini sangat strategis untuk memberdayakan sektor UMKM sebagai salah satu motor pemulihan ekonomi Indonesia serta membantu Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan ke sektor yang produktif,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman resmi, Senin, 5 April.
Untuk diketahui, sinergi dua perusahan pelat merah ini berbentuk pemberdayaan debitur UMKM dalam program Mitra Pertashop Pertamina.
Pertashop merupakan outlet penjualan Pertamina dengan skala kecil yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, LPG nonsubsidi dan produk ritel Pertamina lain. Kehadiran Pertashop tersebut dianggap memungkinkan masyarakat membeli BBM lebih dekat ke lokasi dengan harga, kualitas maupun takaran yang sama dengan SPBU Pertamina.
“Bank Mandiri tidak menutup kemungkinan untuk menawarkan skema mitra Petrashop ini kepada nasabah dan debitur lain agar perseroan dapat memenuhi target penyaluran KUR perseroan tahun ini,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sebagai informaasi, bank dengan kode emiten BMRI tersebut mendapatkan amanah dari pemerintah untuk menyalurkan kredit kepada sektor UMKM sebesar Rp31 triliun. Hingga penutupan kuartal I/2021, realisasi pembiayaan tersebut tercatat sebesar Rp9,5 trilliun kepada 99.162 debitur.
Terbaru, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memutuskan bakal memperbesar porsi penyaluran kredit UMKM menjadi 30 persen terhadap seluruh kredit yang disalurkan perbankan dari sebelumnya hanya berada pada kisaran 20 persen. Strategi ini merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan hari ini.
“Arahan Bapak Presiden terkait dengan pembiayaan UMKM meminta bahwa diberikan tantangan yang lebih besar agar ada peningkatan secara lompatan sehingga ditargetkan lebih dari 30 persen hingga 2024 mendatang,” katanya.