Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat penyaluran kredit bank umum didominasi dengan jenis penggunaan konsumsi mencapai Rp21,92 triliun sampai dengan posisi April 2024.

Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata mengatakan, porsi kredit konsumsi mencapai 42,58 persen dari total penyaluran kredit sebesar Rp51,47 triliun.

Porsi penyaluran kredit terbesar selanjutnya pada jenis penggunaan modal kerja sebesar Rp15,55 triliun atau 30,21 persen.

Pada kredit investasi, perbankan menyalurkan pinjaman sebesar Rp14 triliun atau 27,21 persen dari total penyaluran kredit di Jambi.

OJK Jambi melaporkan kinerja intermediasi bank umum tumbuh dan stabil, dengan penyaluran kredit tumbuh 7,50 persen (yoy) menjadi Rp51,47 triliun sampai dengan April 2024.

Kredit konvensional tumbuh sebesar 6,24 persen (yoy) menjadi Rp45,91 triliun dan untuk pembiayaan syariah tumbuh sebesar 19,17 persen menjadi Rp5,56 triliun.

Kualitas kredit yang disalurkan perbankan di Jambi masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 2,01 persen berada di bawah rasio NPL nasional 2,30 persen.

Berdasarkan kategori debitur, jumlah nasabah non UMKM mendominasi. Besaran penyaluran kredit pada debitur non UMKM mencapai Rp27,79 triliun dan debitur UMKM mencapai Rp23,68 triliun

Penyaluran kredit berdasarkan sektornya paling besar tersalurkan pada sektor lapangan usaha pemilikan peralatan rumah tangga lainnya.

Pada sektor ini kredit mencapai Rp14,93 triliun atau 29 persen dari total kredit. Selanjutnya diikuti sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar Rp13,72 triliun atau 26,66 persen.

Beberapa sektor lain yang mendominasi yaitu perdagangan besar dan eceran, pemilikan rumah tinggal, industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.