Bagikan:

JAKARTA - Selama satu dekade Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berpartisipasi membangun infrastruktur nasional, terutama pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Hutama Karya berhasil membangun ribuan kilometer tol di pulau Andalas.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Hutama Karya dalam tahap penyelesaian kurang lebih 1.235 kilometer (km) atau 50 persen dari 2.845 km JTTS.

Ruas-ruas tol yang sudah beroperasi di antaranya Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung, Palembang–Indralaya, Pekanbaru–Dumai hingga Indrapura–Kisaran, yang kini telah dilintasi oleh jutaan kendaraan.

Saat ini, Hutama Karya juga telah melanjutkan pengembangan JTTS Tahap II yang akan menghubungkan Palembang hingga Jambi. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat jaringan jalan bebas hambatan yang akan semakin mempermudah konektivitas antar provinsi dan menggerakkan perekonomian lokal.

Diketahui, pembangunan JTTS telah dimulai sejak 2015 atau ketika Hutama Karya menerima mandat untuk mengembangkan ruas-ruas tol di Sumatera.

Pemerintah pun memberikan dukungan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sejak saat itu telah mencapai Rp131,1 triliun.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, PMN digunakan untuk pembiayaan konstruksi serta pembebasan lahan yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan JTTS.

Dia menilai, infrastruktur tol ini juga menciptakan banyak lapangan kerja, baik di sektor konstruksi maupun pengoperasian jalan tol.

Ribuan tenaga kerja lokal juga telah diberdayakan dalam proyek-proyek ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, JTTS juga memicu pertumbuhan sektor lain, seperti pariwisata dan investasi.

Wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kini menjadi lebih mudah diakses, menarik lebih banyak wisatawan dan investor untuk datang.

Adjib menambahkan, penggunaan skema bridging equity memberikan beban keuangan yang signifikan, sehingga perusahaan harus lebih berhati-hati dalam mengelola pendanaan untuk menjaga keberlanjutan proyek.

Teknologi canggih diimplementasikan untuk mendukung efisiensi konstruksi dan seluruh alur kerja serta kelengkapan dokumen disepakati sejak awal melalui kick off meeting. Dengan langkah ini, perusahaan berhasil mengurangi risiko keterlambatan dalam progres konstruksi dan memastikan proyek JTTS berjalan sesuai rencana.

Hutama Karya berkomitmen memastikan pembangunan JTTS akan berkelanjutan sehingga diharapkan backbone (jalur utama) segera dapat tersambung sepenuhnya menyesuaikan dengan arahan dan rencana pemerintah.

Pada tahap kedua, pembangunan fokus pada penyambungan ruas Palembang–Jambi–Dumai, dilanjutkan dengan tahap III yang diharapkan Lampung-Aceh terhubung sepenuhnya serta tahap IV yang menghubungkan wilayah feeder.

Adjib menyampaikan, selain pembangunan fisik, Hutama Karya juga memastikan setiap ruas JTTS beroperasi dengan baik dan memberikan layanan optimal kepada pengguna.

"Inovasi teknologi terbaru diimplementasikan untuk memastikan kelancaran operasional jalan tol dan memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pengguna," kata Adjib dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 16 Oktober.