JAKARTA – Pemerintah melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Syailendra menegaskan cadangan kedelai nasional tetap mencukupi jelang momentum Ramadan yang jatuh pada bulan ini.
“Meski saat ini terjadi sedikit kenaikan harga kedelai dunia, Kemendag menjamin stok kedelai penyediaan April 2021 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan industri pengrajin tahu dan tempe nasional dengan harga yang stabil dan terjangkau,” ujarnya seperti yang dikutip Jumat, 2 April.
Menurut Syailendra, pemerintah bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe di kisaran Rp9.750 hingga Rp9.900 perkilogram.
“Harapannya, harga tahu di pasaran bisa stabil Rp650 perpotong dan harga tempe Rp16.000 perkilogram,” tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia untuk penyediaan April 2021 berada di kisaran 14 dolar AS perbushels, atau naik dari posisi Maret 2021 yang sebesar 13 dolar AS perbushels.
“Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya,” imbuh dia.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Kemendag berupaya akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan.
Hal tersebut dilakukan guna memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.
Syailendra juga mengimbau kepada para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe, termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo.
“Kami harap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan. Sehingga,masyarakat tetap mendapatkan komoditas ini dengan harga yang terjangkau,”tutup Syailendra.