JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) mendukung upaya PT Astra Internasional Tbk dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya melalui program Astra Sustainable Forest di Hutan Wanagama, Gunungkidul.
Direktur Jendral PPKL KLHK, Sigit Reliantoro yang turut hadir dalam acara, menyebut program Astra Sustainable Forest diyakini mampu mencegah berbagai permasalahan lingkungan. Mulai dari mencegah dampak perubahan iklim (climate change), pencemaran, dan mengurangi kehilangan biodiversity hingga terkait kekeringan.
"Melalui program dari Astra ini, kita merehabilitas hutan lagi yang dulu adalah tanah yang tidak diolah dengan bagus tapi bisa diubah menjadi hutan," ujar Sigit dalam keterangannya, Selasa, 24 September.
Dalam program penanaman pohon di Wanagama, Astra berkontribusi menanam 125.000 batang pohon dengan berbagai jenis. Adapun luas lahan kawasan hutan Wanagama digunakan program kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dengan Astra ini mencapai 84 hektare.
Chief of Corporate Astra, Riza Deliansyah menegaskan penanaman pohon di Hutan Wanagama bersama UGM dan KLHK, diharapkan mampu menciptakan panen hujan alami. Karena tanaman mampu menyerap air kemudian menyimpan dan mengeluarkan perlahan sebagai upaya mengatasi masalah kekeringan.
Selain itu, pihaknya menyadari kemajuan industri juga memiliki dampak kepada lingkungan. Sebagai bentuk tanggung jawab, Astra telah berkomitmen untuk menjaga sekaligus melestarikan lingkungan.
"Kita berharap dengan kegiatan ini, banyak area yang bisa kita lakukan penanaman kembali. Manfaatnya tidak hanya di sini, tapi manfaatnya juga bisa dirasakan kelompok tani," kata Riza Deliansyah.
Menurutnya, terdapat empat kegiatan sosial yang telah dijalankan Astra dengan berkolaborasi berbagai pihak. Selain lingkungan, pihaknya juga mendukung pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan di sejumlah wilayah Indonesia.
KLHK bersama Astra berkolaborasi dengan pihak akademisi dan masyarakat melalui program reforestasi area perhutanan sosial di 1.155 Ha di Samosir, Garut, Sukabumi, Cianjur dan Banyumas. Selain itu, sejak tahun 2012, Astra juga telah melakukan program rehabilitasi hutan di Bogor Bersama Perhutani dan Gunung Kidul Bersama UGM, dengan luas total 300 Ha.
Adapun capaian di 2023, Astra melalui program Green Energy telah menghemat ongkos produksi hingga Rp230 miliar. Termasuk mampu menghemat energi hingga 2.406 terajoule. Langkah ini sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen di 2030 sesuai program Astra 2030 Sustainability Aspiration.