Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi pendapatan negara sampai Agustus 2024 sebesar Rp1.777 triliun atau turun 2,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Realisasi ini setara 63,4 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp2.802,3 triliun.

"Pendapatan negara telah terkumpul Rp1.777 triliun ini artinya 63,4 persen dari target dan ini kontraksi 2,5 persen (yoy), kontraksi ini jauh lebih kecil dibanding bulan-bulan sebelumnya. Bulan lalu itu sekitar 6,5 persen, atau Juni bahkan bisa mencapai 8 persen," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBNKita, Senin, 23 September.

Sri Mulyani berharap kinerja pendapatan negara sampai akhir tahun bisa sesuai dengan target pemerintah, meskipun dihadapkan dengan situasi ekonomi yang tidak ringan, terutama pada pos penerimaan pajak badan yang turun akibat kontraksi ekonomi.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II Thomas Djiwandono menyampaikan penerimaan negara pada Agustus 2024 sebesar Rp1.777 triliun berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Selanjutnya, dari penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp183,2 triliun atau 57,1 persen dari target APBN, dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp383,8 triliun atau 78 persen dari target APBN.

Thomas menyampaikan penerimaan pajak badan atau PPh Badan mengalami kontraksi atau penurunan paling dalam pada Agustus 2024.

Adapun hingga Agustus 2024, penerimaan pajak penghasilan badan sebesar Rp212,7 triliun atau mengalami kontraksi 32,1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Pajak yang mengalami penurunan adalah PPh Badan terutama akibat penurunan harga komoditas," jelasnya.