JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan kementeriannya telah menaikkan target konsumsi listrik per kapita selama periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto hingga tahun 2029.
Sebelumnya, target konsumsi listrik per kapita berkisar di antara 4.000 hingga 5.000 KWh per kapoita. Dengan target ini, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi yang terbentuk hanya sebesar 5 persen.
"DEN (Dewan Energi Nasional) di DPR sudah kita memutuskan kalau di angka 5.500 itu untuk pertumbuhan ekonomi 6 persen," ujar Bahlil dalam sambutannya pada agenda Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 di Jakarta Convention Center (JCC) Rabu, 18 September.
Untuk itu Bahlil mengatakan kementeriannya mendorong target konsumsi per kapita RI hingga 6.600 KWh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi di era Prabowo-Gibran yang ditargetkan mencapai 8 persen per tahunnya.
BACA JUGA:
"Ini sejalan dengan arah kebijakan Pak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran Rakabuming Raka," sambung dia.
Lebih lanjut Bahlil menjelaskan, kebijakan konsumsi listrik per kapita ini akan dimasukkan ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan akan dibahas lebih lanjut dengan PLN sebagai perusahaan listrik milik pemerintah.
Asal tahu saja, tercatat konsumsi listrik perkapita Indonesia terus meningkat sejak tahun 2017. Teranyar, pada 2023 realisasi konsumsi listrik rata-rata setiap orang di Indonesia mencapai 1.285kWh per kapita. Angka ini meningkat dari 1.173 kWh per kapita pada 2022.