JAKARTA - Realisasi konsuumsi listrik per kapita RI tahun 2023 tercatat sebesar 1.337 kWh per kapita. Capaian ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 1.336 kWh dan lebih tinggi dibanngkan realisasi tahun 2023 sebesar 1.173 kWh.
"Konsumsi listrik per kapita kita 1.337 ini hasilnya engga jelek-jelek karena Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Filipin malah masih di bawah," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 18 Januari.
Jisman merinci, konsumsi listrik per kapita di Myanmar tercatat masih sebesar 416 kWh per kapita, Kamboja sebesar 524 kWh, Timor Leste sebesar 401 kWh dan filipina 976 kWh per Kapita.
Menurutnya secara nasional memang konsumsi listrik per kapita Indonesia masih kecil, namun jika dibandingkan per wilayah, konsumsi listrik per kapita Jakarta sudah setara dengan konsumsi listrik per kapita negara Malaysia yakni sebsar 5.336.
Hal ini juga berlaku jika membandingkan konsumsi listrik Brunei Darusalam yang mencapai 10.508 karena memiliki luas wilayah negara kecill, sementara Indonesia memiliki wilayah yang tersebar di 17.000 pulau denga penduduk sebesar 270 juta.
BACA JUGA:
"Kita ini sangat luas ada 17ribu pulau, penduduk 270 juta. Kita sebenarnya penggunaan listrik tidak terlalu kalah dengan yang lain. Jakarta sudah di 5000-an sudah cukup bagus," sambuh Jisman.
Namun demikian menurutnya RI masih perlu mengerek konsumsi listrik per kapita karena semakin tinggi konsumsi listrik menunjukkan kemakmuran masyarakat.
"Kita berharap paling tidak mengejar Thailand dulu di 2000 sekian," pungkas Jisman.