Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa proyek pengembangan Stasiun Tanah Abang hampir tidak dapat dilanjutkan alias menjadi proyek mangkrak.

Budi menjelaskan hal tersebut karena tidak ada alokasi anggaran untuk melanjutkan pembangunan pengembangan Stasiun Tanah Abang dalam pagu anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2025.

“Tadinya tidak ada alokasi (anggaran) untuk menyelesaikan itu dan itu bisa menjadi proyek mangkrak kalau enggak (ada anggaran),” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 11 September.

Namun, Budi bilang anggaran tambahan yang diajukan Kementerian Perhubungan disetujui oleh Komisi V DPR RI. Nilainya mencapai Rp6,69 triliiun. Dia bilang anggaran itu salah satunya akan digunakan untuk penyelesaian proyek tersebut.

“Dengan adanya tambahan (anggaran) ini, insyaAllah bisa berjalan,” kata Budi.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan Stasiun Tanah Abang akan rampung di bulan Oktober 2024. Target tersebut mundur dari rencana awal yang ditetapkan September 2024.

“Kita akan upayakan soft launching pada awal Oktober ini ya,” katanya ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlmen, Rabu, 11 September.

Ditemui terspisah, Dirjen Perkertaapian Kemenhub Risal Wasal mengungkapkan bahwa progres proyek pengembangan Stasiun Tanah Abang sudah tahap kontruksi.

“Saat ini posisinya itu masih rangka baja naik. Memang belum bulan September, mungkin Oktober ya posisinya. Ini baru naik semua dulu tiang-tiangnya untuk tahap pertama,” jelas Risal.

Meski begitu, Risal optimistis soft launching atau peluncuran awal proyek pengembangan Stasiun Tanah Abang ini dapat dilakukan sebelum pergantian pemerintahan.

Seperti diketahui, pemerintahan akan segera berganti dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober mendatang.

“InsyaAllah,” ucap Risal.

Sekadar informasi, pengembangan Stasiun Tanah Abang dilakukan secara bertahap. Tahap 1 ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Adapun nilai investasi yang dialokasikan pada tahap I ini mencapai Rp380,93 miliar.

Pengembangan yang dilakukan di antaranya yaitu pembangunan stasiun baru, penambahan jalur kereta dari empat menjadi enam jalur, penambahan peron dari dua menjadi empat, dan penataan fasilitas integrasi antarmoda.

Ruang lingkup pekerjaan dari masing-masing pihak yaitu Kemenhub membangun Stasiun baru, emplasement (rel, persinyalan), Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas jalur KA.

Kemudian, Pemprov DKI membangun pelebaran jalan dan fasilitas integrasi antarmoda. Sedangkan, PT KAI membangun area parkir, pembongkaran Depo dan Stasiun Tanah Abang eksisting.

Stasiun akan dibangun dengan luas bangunan utama 12.000 meter persegi, dan dengan bangunan 2 lantai, yang dilengkapi dengan bangunan komersil dan fasilitas pendukung serta fasilitas disabilitas.