Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah bertemu dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Senin, 9 September turut membawa angin segar pada struktur anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L).

Adapun anggaran belanja K/L yang awalnya dalam postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar Rp1.094,65 triliun mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp1.160,08 triliun.

Sementara, belanja non K/L mengalami pengurangan drastis menjadi sebesar Rp1.541,35 triliun dari sebelumnya Rp1.606,78 triliun.

"Mengingat memang proses ini bertahap jadi dari RAPBN yang besarnya Rp976 triliun untuk belanja K/L, kemudian terjadi perkembangan mengikuti diskusi yang dilakukan Ibu Menteri Keuangan dengan Bapak Presiden terpilih terakhir kemarin siang," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata pada saat rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa, 10 September.

Isa menyampaikan peningkatan belanja K/L itu tidak akan menyebabkan perubahan pada rancangan defisit anggaran sebesar Rp616,19 triliun atau 2,53 persen dari PDB, lantaran kenaikan belanja K/L hanya menggeser pos alokasi anggaran dari sebelumnya di belanja non K/L.

"Jadi ada peningkatkan yang sangat signifikan, dengan sendirinya belanja non K/L dari sebelumnya Rp1606,8 triliun jadi Rp1.541,4 triliun dengan rincian untuk belanja non K/L praktis tidak ada perubahan kecuali tentunya pengelolaan belanja lainnya berkurang karena sebagian sudah kita geser ke belanja K/L dari Rp556,7 triliun jadi Rp491,2 triliun," jelasnya.

Selain itu, Isa menegaskan, untuk anggaran pendidikan masih tetap sebesar Rp724,3 triliun, sementara untuk alokasi fungsi, bidang prioritas, dan jenis belanja akan disesuai dengan hasil kesepakatan Panja Belanja Pemerintah Pusat (BPP).