Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) berencana menawarkan 5 wilayah kerja panas bumi pada tahun 2025 mendatang untuk Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi merinci, 5 WK tersebut antara lain Gn Lawu dengan potensi kurang lebih 195 MW, WK Sipoholo Ria-Ria dengan potensi 35 MW dan Cubadak - Panti dengan potensi kurang lebih 30 MW dan 2 Tender Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), satu di Telaga Ranu sebesar 85 MW dan Wapsalit sebesar 46 MW.

"Kami berharap 5 lokasi panas bumi tersebut dapat menarik investor untuk mengembangkannya," ujar Eniya, Rabu, 4 September.

Lebih lanjut Eniya bilang, sumber energi panas bumi memiliki potensi yang sangat besar dan sudah menawarkan pengembangannya kepada investor.

Diketahui Indonesia memiliki potensi sumber energi panas bumi yang melimpah hingga mencapai 23,6 GW dengan yang sudah termanfaatkan 2,6 GW atau baru 11 persen dari keseluruhan.

"Sehingga ketersediaannya untuk dimanfaatkan masih sangat terbuka. Sudah kita tawarkan ke berbagai pihak dan sekarang sudah ada yang di-develop. Ada yang masih kita tawarkan kepada investor yang berminat mengembangkan panas bumi di Indonesia," ujar Eniya.

Dikatakan Eniya, beberapa sumber-sumber energi terbarukan di Indonesia yang potensi ketersediaanya mencukupi bahkan beberapa melimpah seperti, solar sebesar 3.294 GW, angin sebesar 155 GW, air sebesar 95 GW, arus laut sebesar 63 GW, BBN sebesar 57 GW dan panas bumi sebesar 23 GW.