Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan gudang beku (cold storage) berkapasitas 50 ton bagi kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mengolah hasil ikan pindang di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk KKP Artati Widiarti mengatakan selama ini para pemindang menyimpan bahan baku di fasilitas swasta dengan biaya Rp2.500–Rp5.000 perkilogram.

Akibatnya, para pelaku usaha sering mengalami kerugian, baik dari  kerusakan produk karena tidak segera terjual atau pada saat cuaca buruk, pasokan bahan baku berkurang dan minim cadangan bahan baku.

"Ini tentu tidak efektif dan berpengaruh pada biaya produksi akibat tingginya biaya sewa cold storage dan transportasi," ujarnya dalam keterangan Senin, 29 Maret.

Untuk itu, Artati berharap bantuan ini bisa meringankan biaya produksi karena bahan baku disimpan pada gudang beku milik kelompok dan dekat dengan sentra pemindangan.

"Kita tentu ingin konsistensi dan keberlanjutan usaha mereka terjaga," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Ikan Pasuruan Ridwan menyebut bantuan gudang beku dari KKP sangat bermanfaat.

Bahkan, dia mengaku pelaku usaha perikanan mulai dari para nelayan, kelompok pemasar, pengolah ikan, pemilik moda transportasi dan konsumen lainnya yang terlibat dalam rantai bisnis ini merasakan langsung manfaat bantuan tersebut.

"Karena kelancaran bisnis pengolahan makin terjamin setelah mendapatkan bantuan gudang beku," katanya.

Ridwan menambahkan, bantuan gudang beku digunakan untuk menyimpan ikan sebagai bahan baku pemindangan, baik untuk kebutuhan anggota kelompok maupun pemindang lainnya yang ada di wilayah sekitar.

"Kami sangat terbantu sekali, dari sisi efisiensi dan menjamin ketersediaan bahan baku sekaligus menyerap hasil tangkapan nelayan saat ikan melimpah," ujar Ridwan.

Sebagai informasi, Kabupaten Pasuruan termasuk sebagai salah satu daerah tumpuan pemindangan ikan di Provinsi Jawa Timur. Saat ini, terdapat 15 pemindang skala besar dengan total produksi mencapai 14.375 kilogram per hari.