JAKARTA - Emiten menara telekomunikasi di bawah Grup Djarum milik konglomerat Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 6 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada tahun buku 2024.
Direktur Utama TOWR dan CEO SMN Group Aming Santoso mengatakan bahwa target pendapatan tersebut belum termasuk dengan perkiraan kontribusi dari akuisisi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).
“Pertumbuhan revenue sebesar 4 hingga 6 persen secara organik. Perkiraan penambahan revenue ini belum masukkan hasil dari akuisisi IBST yang angka-angka finalnya sedang melakukan audited-nya juga,” tuturnya dalam konferensi pers Public Expose Live secara virtual, Rabu, 28 Agustus.
Lebih lanjut, Aming Santoso mengatakan kontribusi dari hasil akuisisi IBST baru akan dikonsolidasikan pada kuartal III-2024.
“IBST akan dikonsolidasikan ke dalam angka-angka TOWR yaitu sejak awal kuartal III-2024 seiring dengan dilaksanakannya akuisisi mayoritas IBST pada tanggal 1 Juli 2024 yang lalu,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama TOWR Adam Ghifari mengatakan pertumbuhan bisnis organik SMN 2024 diperkirakan akan ditopang oleh segmen non-menara, terutama fiber to the home (FTTH) yang diprediksi akan mencapai 1,6 sampai 1,8 juta homes passed pada akhir tahun.
BACA JUGA:
Adam mengatakan pengembangan FTTH sangat penting karena mendukung strategi Fixed Mobile Convergence yang dijalankan operator telekomunikasi. Serta memberikan peluang untuk memperluas jaringan fiber optic melalui iForte.
“Selain itu, kami juga menemukan sinergi akses serta operasional yang sangat baik antara segmen FTTH, FTTT, connectivity. Bahkan sinergi ini turut disumbangkan oleh segmen menara,” tuturnya.