Perusahaan Menara dari Grup Djarum Milik Konglomerat Hartono Bersaudara Raup Pendapatan Rp8,64 Triliun dan Laba Rp2,84 Triliun di 2021
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan penyedia menara telekomunikasi milik konglomerat Hartono Bersaudara, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mencatatkan kinerja yang gemilang di tahun 2021. Laba dan pendapatan emiten dari Grup Djarum ini mampu tumbuh signifikan di sepanjang tahun lalu.

Dalam laporan keuangan TOWR, dikutip Rabu 20 April, perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 20,85 persen sepanjang tahun 2021. Alhasil, laba bersih TOWR bertambah dari Rp2,84 triliun pada 2020 menjadi Rp3,43 triliun ada 2021.

Peningkatan laba tersebut sejalan dengan performa positif dari pos pendapatan. Sepanjang 2021, TOWR mencatatkan kenaikan pendapatan 15,98 persen year on year (yoy) menjadi Rp8,64 triliun dari sebelumnya Rp7,45 triliun.

Empat besar operator telekomunikasi di Indonesia, yaitu PT XL Axiata Tbk, PT Hutchison 3 Indonesia (H3I), PT Indosat Tbk, dan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) masih menjadi pelanggan setia TOWR. Hal tersebut terlihat dari nilai penyewaan menara dari keempat perusahaan yang mencakup 84 persen pendapatan TOWR.

Secara rinci, pendapatan dari Indosat mencatatkan kenaikan tertinggi sepanjang 2021, yakni 58,16 persen yoy menjadi Rp1,29 triliun. Disusul XL Axiata yang naik 12,93 persen yoy menjadi Rp2,48 triliun dan Telkomsel yang tumbuh 8,7 persen yoy menjadi Rp1,21 triliun. Sebaliknya, pendapatan dari H3I berkurang 5,14 persen yoy menjadi Rp2,23 triliun.

Sementara itu, secara persentase, pendapatan dari XL Axiata menyumbang porsi terbesar sepanjang 2021, yakni mencapai 29 persen. Disusul H3I 26%, Indosat 15 persen, dan Telkomsel 14 persen.

Adapun total aset TOWR sepanjang 2021 meningkat 92,2 persen menjadi Rp65,83 triliun dari sebelumnya Rp34,25 triliun. Hal ini didorong oleh adanya peningkatan aset tetap dan goodwill.

Liabilitas TOWR pun turut melonjak 123,42 persen yoy menjadi Rp53,77 triliun dan ekuitasnya naik 18,44 persen yoy menjadi Rp12,06 triliun.