JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi dari Grup Djarum milik konglomerat Hartono Bersaudara, PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) menargetkan pendapatan pada tahun ini tumbuh 5-6 persen year-on-year (yoy). Untuk mencapai target tersebut, SUPR telah menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya adalah menambah jumlah menara dan penyewa.
Direktur Utama PT Solusi Tunas Pratama Tbk, Juliawati Gunawan Halim menjelaskan, pasca diakuisisi oleh entitas Grup Djarum yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), SUPR masih tetap fokus pada bisnis utamanya.
"Tentu tahun ini kami masih akan fokus pada core business kami, yakni sebagai penyewaan menara kepada para operator," ujar Juliawati dalam paparan publik secara virtual, Selasa 1 Maret kemarin.
Adapun saat ini Solusi Tunas Pratama tengah membidik peluang bisnis dari aksi merger antara PT Indosat Ooredoo Tbk. (ISAT) PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia.
"Kami sedang memantau dampak dari adanya merger antara dua perusahaan tersebut," katanya.
PT Indosat Tbk dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia) telah mengumumkan kesepakatan merger pada September 2021. Setelah melewati rangkaian proses, penggabungan usaha Indosat-Tri resmi efektif per 4 Januari 2022.
Per akhir September 2021, Indosat dan Tri Indonesia merupakan pelanggan utama SUPR, dengan kontribusi ke pendapatan masing-masing Rp224,33 miliar dan Rp301,85 miliar.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Solusi Tunas Pratama menargetkan penambahan sekitar 400 menara baru serta pertumbuhan tenant di angka 600-700 tenancy pada tahun 2022. Untuk melancarkan rencana bisnis itu, SUPR menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp700 miliar hingga Rp800 miliar pada tahun ini.
"Capex ini akan difokuskan untuk menambah menara. Adapun sumber dana belanja modal berasal dari internal cash flow dan perbankan. Modal ini sudah cukup untuk perusahaan," jelas Juliawati.
SUPR memiliki sebanyak 6.900 menara, dengan jumlah tenant mencapai 12.800 di akhir Desember 2021. Sebelumnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui Protelindo telah menyelesaikan akuisisi 94,03 persen saham SUPR pada 1 Oktober 2021. Nilai pembelian mayoritas saham tersebut Rp16,7 triliun.