JAKARTA - Emiten properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,33 triliun pada semester pertama 2024 atau telah melampaui pencapaian Laba Bersih tahun lalu sebesar Rp1,94 triliun.
“Pencapaian positif ini patut diapresiasi karena perekonomian global belum menunjukan kestabilan, terutama isu nilai tukar dan penurunan daya beli”, ungkap Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam Public Expo Live 2024, Rabu, 28 Agustus
Anggota kelompok properti Sinar Mas Land dan pengembang BSD City, kota mandiri terbesar di Indonesia tersebut, membukukan lonjakan Laba Bersih sebesar 94,28 persen di paruh pertama 2024, menjadi Rp2,33 triliun.
"Angka tersebut bahkan hampir menyamai pencapaian Laba Bersih tahun buku 2022," tambah Hermawan.
Kinerja Laba Bersih pada akhir Juni lalu tidak lepas dari pertumbuhan Pendapatan Usaha, terutama pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk properti maupun pendapatan berulang (recurring income) seperti sewa.
Hermawan menyampaikan solidnya aset BSDE yang tersebar di sembilan kota besar Indonesia membuat kinerja penjualan tidak tergantung dari satu proyek atau satu daerah. Proyek-proyek BSDE tersebar di Medan, Palembang, Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Makassar dan Manado.
Adapun flagship project BSDE yakni BSD City yang kini sudah memasuki fase 3 dengan luasan pengembangan 2.450 ha masih menjadi motor penjualan unit-unit residensial maupun komersial.
Selain itu terdapat beberapa proyek lainnya seperti kawasan Grand Wisata, Bekasi seluas 1.100 ha, kawasan Kota Wisata, Cibubur seluas 700 ha.
Sepanjang enam bulan pertama, BSDE berhasil mencatatkan peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 46,99 persen menjadi Rp7,35 triliun, sambil secara efektif mengendalikan biaya, sehingga Laba Kotor tercatat sebesar Rp4,86 triliun, naik 53,07 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,18 triliun.
Hermawan menyampaikan peningkatan Laba Kotor ini menunjukkan kemampuan BSDE meningkatkan kinerja margin laba.
Sementara, segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title tercatat Rp6,44 triliun, berkontribusi sekitar 87,70 persen terhadap Pendapatan Usaha konsolidasian. Segmen ini tercatat tumbuh positif 54,90 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu.
Menurut Hermawan segmen sewa merupakan segmen dengan kontribusi terbesar kedua terhadap total Pendapatan Usaha secara konsolidasi.
Adapun segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp468,71 miliar, tumbuh 0,91 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp464,49 miliar. Segmen ini berkontribusi 6,38 persen.
Sementara segmen terbesar ketiga berdasarkan kontribusi adalah segmen Pengelola gedung, dengan kontribusi sebesar 2,58 persen terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasian.
Hermawan menyampaikan hingga akhir Juni 2024, segmen ini berhasil mengumpulkan kinerja sebesar Rp189,58 miliar tumbuh 4,57 persen dibandingkan tahun lalu Rp181,30 miliar.
BACA JUGA:
Hermawan menjelaskan per 30 Juni 2024, komposisi kinerja pendapatan pengembangan dan pendapatan berulang terhadap total Pendapatan Usaha konsolidasi berkisar masing-masing 88 persen dan 12 persen.
Adapun, laba bersih pada Kuartal II-2024 tercatat sebesar Rp2,33 triliun, meningkat signifikan sebesar 94,28 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,20 triliun.
Solidnya kinerja keuangan juga berimbas dari hasil capaian prapenjualan BSDE. Hingga akhir Juni 2024 lalu, BSDE berhasil meraih Rp4,84 triliun. Angka tersebut setara 51 persen dari target tahun 2024 yakni Rp9,50 triliun.
Berdasarkan angka Prapenjualan paruh pertama 2024, segmen residensial berkontribusi sebesar Rp2,61 triliun atau 54 persen dari total Prapenjualan. Sementara prapenjualan segmen komersial, termasuk lot komersial, apartemen dan ruko berkontribusi sebesar Rp1,67 triliun, mewakili 34 persen dari total Prapenjualan.