BSD, Pengembang Properti Milik Konglomerat Eka Tjipta Widjaja Raup Pendapatan Rp5,17 Triliun dan Laba Rp930,78 Miliar
Ilustrasi. (Foto: Dok. Sinar Mas Land)

Bagikan:

JAKARTA - Pengembang properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) atau BSD membukukan peningkatan kinerja di kuartal III 2021. Laba dan pendapatan perusahaan milik mendiang konglomerat Eka Tjipta Widjaja ini tumbuh signifikan di sembilan bulan pertama 2021.

Laba bersih BSD melesat 154,19 persen di sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2021 menjadi Rp930,78 miliar. Lonjakan pertumbuhan laba tersebut didorong kinerja penjualan unit-unit properti yang dimiliki BSDE.

Hingga kuartal III 2021, BSDE membukukan pendapatan sebesar Rp5,17 triliun atau naik 20,74 persen secara year on year (yoy). Penjualan tanah, bangunan, dan strata title menjadi segmen dengan kontribusi terbesar atas total pendapatan BSDE, yakni sebesar 80 persen.

Segmen ini mencatat penjualan senilai Rp4,14 triliun alias tumbuh 20,32 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 yang sebesar Rp3,44 triliun.

"Permintaan konsumen tetap tinggi atas unit-unit properti yang kami tawarkan, baik itu tempat tinggal, komersial, maupun lahan," ungkap Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa 4 Januari.

Kemudian, segmen dengan kontribusi terbesar kedua adalah segmen sewa dengan pendapatan Rp524,05 miliar atau setara 10 persen. Disusul segmen konstruksi sebesar Rp 266,96 miliar sehingga memiliki porsi 5,17 persen terhadap total pendapatan BSDE.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan BSDE sampai kuartal III 2021 meningkat 47,26 persen yoy menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,26 triliun. Alhasil, laba kotor BSDE tercatat tumbuh 9,69 persen menjadi Rp3,31 triliun.

Kebijakan manajemen untuk melakukan pemantauan dan efisiensi biaya juga berdampak pada pertumbuhan beban usaha yang hanya naik 0,43 persen yoy menjadi Rp1,70 triliun. Hal ini membuat laba usaha meningkat 21,53 persen yoy menjadi Rp1,61 triliun, dibandingkan tahun lalu tercatat Rp1,33 triliun.

Melihat kinerja tersebut, manajemen berkeyakinan BSDE dapat melanjutkan pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2021. Untuk mendukung pertumbuhan di masa mendatang, saat ini BSDE telah mengamankan cadangan lahan (landbank) seluas 3.752 hektare.

Kontribusi cadangan lahan terbesar berasal dari BSD City seluas yakni 2.128 hektare, Grand Wisata (Bekasi) seluas 444 hektare, dan Benowo (Surabaya) 435 hektrare. Menurut Hermawan, cadangan lahan yang dimiliki BSDE tersebar di lokasi strategis di kota-kota besar Indonesia seperti, Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Palembang, Balikpapan, dan Samarinda.

Selain lahan mentah yang belum diolah, BSDE juga memiliki persediaan real estat yang siap dijual senilai Rp3,43 triliun dan bangunan yang sedang dikonstruksi senilai Rp2,37 triliun.

"BSDE juga memiliki lahan yang sedang dikembangkan senilai Rp6,12 triliun. Ini merupakan katalis pertumbuhan berkelanjutan kami di masa mendatang," ungkap Hermawan.

Selain memiliki kinerja penjualan yang solid, posisi kas dan setara kas per kuartal III 2021 tercatat sebesar Rp7,66 triliun dan jumlah aset mencapai Rp60,10 triliun. Dengan begitu, BSDE memiliki ruang yang cukup lapang untuk memperkuat permodalan guna mengembangkan proyek-proyek baru jika dibutuhkan.