Bagikan:

JAKARTA - Produsen Sari Roti entitas Grup Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatat laba bersih Rp145 miliar di semester I-2024. Capaian tersebut naik 21,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di Rp119 miliar.

ROTI membukukan penjualan senilai Rp1,92 triliun pada semester I-2024 atau naik 5,5 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama 2023, yakni senilai Rp1,82 triliun.

Head Investor & Public Relations ROTI Hadi Susilo mengatakan, pertumbuhan penjualan didorong oleh permintaan yang kuat di regional luar pulau Jawa serta dampak peningkatan konsumen melalui kanal modern trade seperti, minimarket, supermarket dan hypermarket.

"Penjualan bersih meningkat 5,5 persen mencapai Rp1,92 triliun, naik dari Rp1,82 triliun di semester I tahun 2023 dan pelompatan yang luar biasa bila dibandingkan dengan first half (paruh pertama) 2019 yang hanya Rp1,58 triliun," ujar Hadi dalam Public Expose 2024, Selasa, 27 Agustus.

Berdasarkan jenis produk, roti tawar masih menjadi motor penjualan ROTI yakni sebesar Rp1,28 triliun. Selanjutnya, ada roti manis sebesar Rp800,28 miliar, disusul kue sebesar Rp166,58 miliar dan lainnya senilai Rp32,76 miliar.

Setelah dikurangi retur penjualan dan rabat, total penjualan ROTI pada semester I-2024 mencapai Rp1,92 triliun.

Hadi menjelaskan, bahwa penjualan wilayah tengah masih menjadi motor berkat raihan penjualan senilai Rp1,01 triliun.

"Regional barat dan timur sebagai pendorong pertumbuhan, penjualannya semester I-2024 mencapai Rp909 miliar atau meningkat 12,2 persen yoy," katanya.

Dia mengatakan, pertumbuhan penjualan itu sejalan dengan strategi ekspansi bisnis yang telah dicanangkan perseroan dengan membangun pabrik di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin.

Raihan penjualan Sari Roti juga didukung oleh perluasan distribusi pada kanal modern dan tradisional, melalui penambahan titik penjualan menjadi lebih dari 93.000 yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Untuk memenuhi permintaan produk-produk roti dan kue yang terus bertumbuh, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi dengan menyelesaikan pembangunan pabrik ke-15 di Pekanbaru yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2024," ungkapnya.

Adapun total aset ROTI tercatat sebesar Rp3,88 triliun pada semester I-2024 atau melambat jika dibandingkan posisi akhir 2023 yang senilai Rp3,94 triliun.

Sementara liabilitas ROTI meningkat menjadi Rp1,84 triliun pada semester I-2024. Angka ini naik dari posisi Rp1,55 triliun pada akhir 2023.