JAKARTA - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menekankan bahwa bisnis asuransi bukan untuk mencari untung, melainkan sebagai proteksi. Menurut Arya, tujuan mencari untung ini yang akhirnya menjadi kasus di Jiwasraya.
“Asuransi itu protect, bukan cari untung. Jadi kita berharap dengan seperti ini maka asuransi kita akan sehat, ambilah pengalaman dari kegagalan-kegagalan asuransi yang ada,” tuturnya di Kementerian BUMN, dikutip Jumat, 23 Agustus.
Arya mengatakan dulu orang mencari asuransi untuk tujuan mencari untung. Padahal, kata dia, jika ingin mendapat keuntungan investasi pada pasar saham ataupun emas bukan pada asuransi.
“Jadi orang cari asuransi buat proteksi, bukan cari untung. Itu dulu orang cari asuransi, cari untung, itu yang membuat industri asuransi Indonesia jadi gak sehat, investasi itu ya saham, emas, obligasi, atau SUN atau apa, bukan asuransi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arya mengatakan besaran fraud dari kasus Jiwasraya pun nilainya tidak sedikit, yakni mencapai sekitar Rp50 triliun. Penyebabnya karena penanganan asuransi yang dijalankan tidak semestinya.
“Jadi kita kembali lagi flashback ke belakang, bahwa karena asuransi ini ditangani dengan tidak benar, menawarkan bunga-bunga yang tidak layak, enggak lazim, imbal balik yang enggak lazim, makanya terjadi fraud seperti ini,” katanya.
BACA JUGA:
Arya mengatakan salah satu upaya penyehatan Jiwasraya dengan restrukturisasi, termasuk pengalihan polis dari Jiwasraya ke IFG Life. Menurutnya, proses bisnis asuransi akan dijalankan sesuai ketentuan di IFG Life tersebut dengan tidak berorientasi pada keuntungan.
“Ini kita sekarang dengan ada IFG Life ini, kita, Pak Erick ini mendorong memang penyehatan dari industri asuransi juga, dikembalikan kepada fungsi asuransi yang sebenar-benarnya. Sehingga kayak IFG Life ya dia memang fokus di Life-nya,” jelasnya.
Arya juga bilang penyehatan bisnis asuransi dilakukan juga dengan menjalankan likuidasi di Jiwasraya. Selanjutnya, penjaminan polis dilakukan oleh IFG Life.
“Kita bubarkan Jiwasraya, kita gantikan dengan IFG Life ini biar kembali kepada bisnis yang sebenar-benarnya,” kata dia.