JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengatakan, ada 2.300 kilometer (km) panjang jalan tol yang akan disiapkan untuk program kerja di era kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Endra menyebut, proyek pengerjaan jalan tol tersebut sudah masuk ke rencana induk atau masterplan Kementerian PUPR untuk program kerja di 2025.
"Masterplan PUPR sekurang-kurangnya sama dengan jumlah tol yang dibangun dari 2014-2024 di era Jokowi. 2025 itu programnya 2.300 km," ujar dia saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis, 22 Agustus.
"Masterplan kami siapkan. Paling tidak sudah dimulai sepanjang itu. Tapi, dikembalikan ke prioritas pemerintah baru," sambungnya.
Dia menyebut, nantinya pembangunan jalan tol itu akan difokuskan untuk keberlanjutan tol yang sudah ada di era Jokowi maupun ruas yang baru dibangun.
"Trans Sumatra, kan, sekarang masih sisa dari Langsa sampai ke Sigli. Kemudian, dari Pekanbaru sampai ke Kisaran, dari Jambi ke Pekanbaru itu yang banyak," katanya.
Baca juga:
"Kemudian siripnya dari Padang. Kan, Sicincin sudah nyambung tahun ini. Dari Sicincin sampai pangkalan itu nembus bukit barisan. Kemudian, dari Bengkulu ke Palembang sampai Muara Enim. Jadi, sirip-siripnya Trans Sumatra," tambah Endra.
Menurutnya, untuk pengerjaan jalan tol sepanjang 2.300 km akan membutuhkan anggaran sekitar Rp460 triliun.
"Kalau 2.300 km, kira-kira itu asumsinya 1 km Rp200 miliar. Jadi, (sekitar) Rp460 triliun (untuk) 2.300 km. Itu untuk penyelesaian Tol Trans Sumatra, Jawa dan Tol IKN. Utamanya tiga tol itu," imbuhnya.