JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Jalan Lingkar Sepaku, jalan nasional untuk akses utama menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Ibu Kota Nusantara sudah memasuki fase land development atau pemetaan lahan.
“Setelah pemetaan lahan, pemerintah akan memulai pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan tol dan jalan nasional yang menjadi akses utama ke IKN Nusantara,” kata Basuki dalam keterangannya Rabu 24 Agustus.
Pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 1 hingga segmen 3 hampir selesai dibangun dengan rata-rata progress fisik mencapai 77 persen.
Pembangunan ini menggunakan pendanaan APBN yang terbagi dalam tiga paket.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur Junaidi mengatakan panjang keseluruhan jalan yang dibiayai melalui APBN sekitar 2,91 kilometer.
“Pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 1 sepanjang 0,75 kilometer, lalu pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 2 sepanjang 1,04 kilometer, dan pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 3, panjangnya 1,12 kilometer,” jelas Menteri Basuki seperti dikutip dari Antara.
Untuk pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 1 hingga 3 dilaksanakan melalui skema tahun jamak atau Multi Year Contract (MYC) lanjutan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan jalan Lingkar Sepaku segmen I dilakukan oleh PT Prampus Inti Puspita dengan nilai kontrak kegiatannya senilai Rp46,693 miliar.
Kemudian, pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 2, dikerjakan PT Duta Mega Perkasa senilai Rp48,021 miliar. Selanjutnya, pembangunan jalan lingkar Sepaku segmen 3 dikerjakan PT Cipta Artha Borneo dengan anggaran sebesar Rp44,8 miliar.
Junaidi juga mengatakan bahwa saat ini, kegiatan pembangunan jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sudah selesai lelang sehingga dapat segera dilaksanakan.
“Tender (lelang) proyek untuk pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 telah dibuka dengan nilai pagu paket senilai Rp193,47 miliar, dan persiapan kontrak,” kata Junaidi.
Pembangunan IKN Nusantara akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2045 dengan mengusung konsep “Future Smart Forest City of Indonesia” sehingga tetap memperhatikan aspek lingkungan.
BACA JUGA:
Pada tahap awal di 2022-2024, pembangunan yang akan menjadi prioritas Kementerian PUPR meliputi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 hektare.
Infrastruktur prioritas yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR antara lain Istana Kepresidenan, Masjid Negara, perkantoran kementerian/lembaga, penataan Kawasan Sumbu Kebangsaan dan Tripraja, hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), jalan akses dan jalan lingkungan tahap awal, dan infrastruktur dasar permukiman seperti penyediaan air baku melalui Bendungan Sepaku Semoi dan beberapa bendungan lainnya.