JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) berhasil membukukan Laba Bersih hampir sebesar Rp900 miliar pada periode semester I-2024.
Angka tersebut melampaui 164 persen target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang sebesar Rp547 miliar.
InJourney Airports adalah anak perusahaan PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney, yang saat ini berperan sebagai subholding untuk sektor jasa kebandarudaraan.
InJourney Airports saat ini mengelola PT Angkasa Pura I (AP1) dan PT Angkasa Pura II (AP2).
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan, kinerja keuangan InJourney Airports yang sangat positif tersebut bersumber dari kenaikan pendapatan usaha. Pada periode semester I-2024, AP1 membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp4,53 triliun.
Sementara, AP2 membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp5,15 triliun.
Pendapatan Usaha AP1 dan AP2 tersebut meningkat 7 persen dari total capaian semester I-2023 sebesar Rp9,05 triliun.
“Peningkatan pendapatan usaha tersebut, seiring dengan proses integrasi bandara yang sedang berlangsung, InJourney Airports menjalankan transformasi bandara yang dapat mengoptimalkan pendapatan dan biaya operasional serta disiplin dalam menjaga beban biaya,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 21 Agustus.
Faik bilang dengan menjalankan transformasi tersebut membuat AP1 membukukan laba bersih sebesar Rp456 miliar, 308 persen di atas target RKAP sebesar Rp148 miliar.
Demikian pula Laba Bersih AP2 semester I 2024 mencapai Rp441 miliar, yang juga melampaui target RKAP hingga 111 persen sebesar Rp399 miliar.
Sejalan dengan peningkatan kinerja tersebut, InJourney Airports berhasil mencatat kenaikan EBITDA pada semester I tahun 2024 sebesar Rp4,75 triliun, atau 104 persen di atas RKAP, serta tumbuh 18 persen dibandingkan semester I 2023.
“Kami sangat bersyukur dengan capaian kinerja keuangan semester I-2024 yang sangat positif, serta berhasil melampaui target yang ditetapkan. Capaian ini tentunya didukung oleh kinerja operasional di bandara-bandara InJourney Airports yang terus menunjukkan trend pertumbuhan positif,” jelasnya.
Sepanjang semester I-2024, sambung Faik, pihaknya mencatat telah melayani sebanyak 75 juta pergerakan penumpang, tumbuh 4 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu, serta mencapai recovery rate sebesar 93 persen dibanding periode semester I-2019.
“Artinya, saat ini kami berada di jalur yang sangat baik untuk terus mencatatkan kinerja positif, serta untuk merealisasikan target full recovery,” ucapnya.
BACA JUGA:
Faik bilang program transformasi bandara di InJourney Airports akan terus diperkuat melalui program peningkatan kualitas layanan kepada pengguna jasa bandara yang akan memberikan perubahan pada sisi peningkatan kualitas infrastruktur bandara, manajemen operasional yang berbasis ekosistem, dan peningkatan kualitas SDM berbasis customer centric yang berstandar global.
“Selain itu transformasi yang dilakukan akan menghadirkan wajah baru bandara-bandara di Indonesia, di antaranya adalah beautifikasi terminal Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, optimalisasi kapasitas dan fasilitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dari 24 juta penumpang per tahun menjadi 32 juta penumpang per tahun,” jelasnya.
Kemudian, sambung Faik, pengembangan dan peningkatan kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dari kapasitas sebelumnya 7 juta penumpang per tahun menjadi 15 juta penumpang per tahun.
“Tujuan transformasi bandara yang sedang berjalan adalah untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan pada seluruh rangkaian perjalanan melalui perubahan mindset dan pola manajemen dalam memberikan pelayanan,” katanya.