Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan dirinya mendapat arahan dalam rapat pimpinan pertama bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru, Bahlil Lahadalia.

Diketahui hari ini Bahlil Lahadalia mengadakan rapat pimpinan (rapim) bersama jajaran di kementerian ESDM.

Eniya menjelaskan, dalam rapim yang digelar di Ruang Sarulla Kementerian ESDM ini, Eniya menyebutkan dirinya diminta untuk mempercepat realisasi Rancangan Undang-Undang Energi Baru Energi Terbarukan (RUU EBET).

“Tadi itu masalah undang-undang. RUU (EBET) ini harus segera diselesaikan. Ini masih belum terjadwalkan untuk sidang lagi kan. Itu yang tadi beliau juga meminta itu dipercepat,” uajr Eniya kepada awak media di Gedung Kementerian ESDM, Selasa, 20 Agustus.

Tak hanya RUU EBET, Eniya bilang dirinya juga mendapat arahan terkait bioenergi yang menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Adapun hal yang harus dipercepat dari bioenergi adalah penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan campuran minyak sawit dengan konsentrasi 40 persen atau B40.

"Bioenergi akan menjadi prioritas juga. Dan mungkin bukan hanya B50, kita lagi mempersiapkan B40 untuk mandatori ya. Mandatori nanti saya keluarkan InsyaAllah ini sudah settle di 1 Januari 2025," beber Eniya.

Eniya juga bilang saat ini EBTKE tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, pengirimannya dan logistik untuk kelancaran penerapan mandatory bioenergi.

“Industri harus mempersiapkan ini. Investasi akan butuh modal juga. Nah ini kita kasih waktu untuk persiapan sampai dengan Desember,” ucapnya.

Lebih lanjut, EBTKE juga sedang mengkaji pengaplikasian bahan Biodiesel dengan kadar 50 persen atau B50. Untuk saat ini B50 telah dilakukan uji coba oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Tidak berhenti hingga B50, EBTKE juga memiliki target pencampuran minyak sawit dengan BBM dengan kadar 60 persen atau B60

“Nah ini perlu kajian, memang kajian teknis harus ada. Jadi kajian teknis performa di engine itu yang paling penting,” pungkas Eniya.