Sri Mulyani: 16 Juta Vaksin Sinovac yang Datang Hari Ini Tingkatkan Kepercayaan Sektor Ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kedatangan 16 juta vaksin Sinovac yang dijadwalkan tiba hari ini dianggap bisa membantu meningkatkan efek positif terhadap kegiatan perekonomian di Indonesia.

Menurut Menkeu Sri Mulyani, upaya tersebut sekaligus memperbesar kesempatan masyarakat di dalam negeri untuk dapat menerima vaksin secara lebih cepat.

“Ini akan memberikan tambahan kepercayaan diri bagi aktivitas perekonomian dan juga terhadap jumlah masyarakat yang akan menerima vaksin,” ujarnya dalam acara Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional yang disiarkan secara virtual, Kamis, 25 Maret.

Menkeu menambahkan, akselerasi vaksinasi nasional dinilai bisa mendorong pemulihan aktivitas ekonomi yang selama ini sempat terhambat. Meski demikian, dirinya berharap penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan walaupun masyarakat telah menerima vaksin sebanyak dua tahap.

“Kami ingin masyarakat bisa kembali menjalankan kegiatannya walaupun dalam suasana yang berbeda dan tetap menjaga protokol kesehatan,” tutur dia.

Untuk diketahui, anggaran kesehatan dalam APBN 2019 sebelum pandemi tercatat sebesar Rp113 triliun. Besaran  tersebut kemudian melesat menjadi hampir Rp300 triliun pada APBN 2021.

Adapun, belanja negara hingga penutupan Februari 2021 mencapai Rp282,7 triliun atau naik 1,2 persen dari realisasi tahun lalu. Jumlah belanja ini setara 10,3 persen dari total belanja negara yang dialokasikan untuk 2021 yang berjumlah Rp2.750 triliun.

Sementara dari sisi pendapatan negara disebutkan sebesar Rp219,2 triliun atau 12,6 persen dari proyeksi pendapatan pada sepanjang tahun ini.

Realisasi pemasukan itu ternyata meningkat dari periode 2020 yang sebesar Rp217,6 triliun. Artinya, pendapatan negara dua bulan pertama tahun ini lebih baik dari periode sebelum pandemi 2020.

“Kami di Kementerian Keuangan dan juga kabinet akan terus melakukan observasi dari perkembangan indikator-indikator yang ada, dan berupaya menjaga proses pemulihan berjalan dengan baik dan cepat,” tutup Sri Mulyani.