JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memperbarui jaringan pipa bawah laut sebagai upaya mengoptimalkan kinerja sekaligus menjaga produksi minyak dan gas nasional di lepas pantai perairan utara Jawa.
"Penggantian pipa bawah laut dilakukan pada jalur krusial produksi yang menghubungkan tiga platform yakni jalur pipa UYA-UA dan UA-UWJ di Uniform Area serta ESA-EPRO di Echo Area," kata General Manager PHE ONWJ Muzwir Wiratama di Bekasi, dikutip dari Antara, Selasa 13 Juli.
Ia mengatakan penggantian pipa yang membentang sepanjang 22,06 kilometer itu ditargetkan tuntas pada kuartal pertama tahun 2025. Pipa UYA-UA dan UA-UWJ yang telah beroperasi sejak tahun 2007 diprioritaskan untuk diganti dengan pipa baru sedangkan ESA-EPRO akan diaktivasi kembali.
Proyek penggantian pipa ini bertujuan mempertahankan angka produksi minyak sekaligus investasi dalam menjaga keunggulan fasilitas untuk mendukung pengembangan produksi di masa mendatang.
Muzwir menyatakan bahwa proyek ini merupakan manifestasi dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan keandalan fasilitas produksi untuk mendukung pencapaian target minyak dan gas nasional.
Jaringan pipa bawah laut yang baru ini berfungsi menjaga kelancaran produksi dan mengurangi potensi kehilangan produksi.
Di sisi lain, melalui penggantian pipa bawah laut, perusahaan berupaya meningkatkan kinerja keselamatan serta perlindungan lingkungan.
BACA JUGA:
"Bagi kami, keandalan jaringan pipa bawah laut memegang peranan penting, ibarat nadi dalam darah manusia yang menyalurkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Melalui jalur pipa ini, hidrokarbon dialirkan ke stasiun pengumpul hingga berakhir di kilang untuk diolah menjadi energi penggerak roda pembangunan negara," katanya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa proyek pemasangan pipa baru ini diharapkan mampu mempertahankan produksi minyak akumulasi hingga 3.233 barel minyak per hari (barrels oil per day/BOPD).
"Per semester pertama tahun 2024, PHE ONWJ mencatatkan angka produksi minyak dan gas sebesar 37,42 juta barel setara minyak per hari," kata dia.(KR-PRA).