Bagikan:

JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi secara terang-terangan mengungkapkan dirinya pernah menjadi korban penipuan online.

Untuk itu, Kiki, sapaan akrab Frederica, meminta masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap segala bentuk penipuan jika melakukan transaksi keuangan.

"Saya pernah kena scam. Engga sadar juga. Di IG (instagram) saya ada yang nge-dm (direct message). Teman manggil Mbak Kiki," ujarnya kepada awak media dalam media gathering di Simalungun, Sumatera Utara, yang dikutip Sabtu, 10 Agustus.

Kiki bilang, jenis penipuan yang harus dihadapi masyarakat saat ini kian beragam. Ia mengaku modu yang dia alami adalah penipuan yang mengatasnamakan pemberian donasi atau amal.

"Kalau teman saya bilang pinjam duit saya nggak percaya. Tapi orang ini menawarkan charity, jadi tergerak," imbuh Kiki.

Kecurigaan pun muncul setelah proses transfer selesai dilakukan dan tidak mendapat respon dari sang teman.

Dikatakan Kiki, pelaku penipuan kerap melakukan mapping terhadap target sehingga korban scamming lebih mudah percaya terhadap modus penipuan yang dilakukan.

Untuk itu Kiki mengatakan OJK akan membentuk anti scaming center untuk memerangi penipuan yang saat ini marak terjadi di sektor keuangan.

Kiki menjelaskan, ASC ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Pasti) dengan lembaga terkait lainnya untuk berkoordinasi dalam mewujudkan penanganan yang cepat terhadap penipuan di sektor keuangan.

"Dengan adanya anti-scam center, kami berharap dapat mencegah kerugian yang lebih besar dan mengejar pelaku penipuan secara lebih efektif," sambung Kiki.