JAKARTA - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi memperkirakan inflasi pada Agustus di daerah setempat dipengaruhi oleh penurunan produktivitas pertanian masa musim kemarau.
"Ini juga diindikasikan meningkatnya inflasi kelompok bahan makanan sehubungan dengan penurunan produktivitas pertanian pangan di tengah masuknya periode musim kemarau," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jambi Warsono dilansir ANTARA, Jumat, 9 Agustus.
Warsono mengatakan, inflasi juga didorong oleh peningkatan harga pada komoditas inti seperti emas perhiasan serta komoditas administered price seiring dengan adanya tren penyesuaian sejumlah tarif daerah.
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, kata dia, BI Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif dalam upaya stabilisasi inflasi.
Sementara itu, BPS mencatat inflasi Provinsi Jambi pada Juli 2024 mengalami deflasi sebesar 0,82 persen (mtm) dan secara tahunan Jambi tercatat mengalami inflasi sebesar 0,90 persen (ytd) dan 2,14 persen (yoy).
Secara bulanan deflasi Provinsi Jambi disebabkan oleh penurunan harga pada komoditas cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, cabai hijau dan tomat.
Penurunan harga daging ayam ras, didorong oleh normalisasi harga sejalan dengan normalisasi tingkat permintaan pasca berlalunya serangkaian hari libur nasional dan pesta masyarakat.
Masuknya periode tahun ajaran baru juga diindikasi memicu rumah tangga untuk relatif menurunkan tingkat permintaan produk pada kelompok non-pendidikan.
Selain itu, menurunnya harga komoditas ini juga didorong oleh menurunnya harga jagung pakan di tengah periode puncak panen komoditas jagung di Provinsi Jambi yaitu Juni-Juli.
BACA JUGA:
Penurunan harga cabai merah, cabai hijau dan bawang merah didorong oleh stabilisasi pasokan di tengah mulai masuknya periode panen raya untuk komoditas-komoditas tersebut di Provinsi Jambi dan daerah pemasok lainnya yaitu pulau Jawa.
Penurunan harga tomat diindikasi oleh peningkatan pasokan seiring dengan adanya panen raya tomat di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Muaro Jambi.