Bagikan:

JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede bahkan menyampaikan pertumbuhan ekonomi pada semester II-2024 diperkirakan akan melambat jika dibandingkan dengan semester I-2024.

Josua menjelaskan, meskipun terdapat dorongan dari pemilihan kepala-wakil kepala daerah (pilkada) yang akan terjadi pada November 2024 mendatang akan minim dalam dorong pertumbuhan ekonomi.

“Sementara di semester ke II kami melihat bahwa sekalipun memang ada dampak dari pilkada, kontribusinya terhadap rekomen nasional relatif lebih terbatas dibandingkan dampak dari pileg dan juga pilpres,” ucapnya dalam acara PermataBank Virtual Media Briefing - PIER Economic Review: Mid-Year 2024, Kamis, 8 Agustus.

Josua menyampaikan terdapat potensi perlambatan di semester ke II pada tahun 2024, karena terdapat perbandingan jika melihat semester I di mana terdapat faktor pendorong yang berasl dari pemilu, faktor musiman dari lebaran, mudik dan juga beberapa hari libur terkait dengan hari Raya Keagamaan.

Sehingga akan memberikan dampak positif kepada pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, Josua menyampaikan pada semester II-2024 kegiatan hari libur nasional lebih berkurang dibandingkan pada semester sebelumnya, sehingga potensi mobilitas masyarakat lebih rendah dan penurunan aktivitas yang berhubungan dengan rekreasi.

Sebab itu, Josua menyampaikan meskipun ada dampak dari pilkada namun kontribusinya terhadap perekonomian nasional relatif lebih terbatas dibandingkan dampak dari Pileg dan Pilpres.

"Ada kecenderungan tahun depan kondisinya akan cenderung membaik dengan catatan bahwa ada pemulihan ataupun perbaikan dari sisi konsumsi rumah tangga," ucapnya.

Meski begitu, Josua menyampaikan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada semester II-2024 akan mendorong pertumbuhan ekonomi sejalan dengan meningkatnya kepastian investor setelah pemilu selesai.

“Kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan global yang lebih tinggi, yang dapat menarik investasi lebih lanjut. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan investasi langsung dan arus modal masuk, sehingga memperkuat investasi sektor swasta,” jelasnya.

Dia melihat, lingkungan ekonomi global yang membaik dapat berkontribusi pada peningkatan moderat dalam kinerja ekspor barang.

Josua menyampaikan untuk keseluruhan tahun 2024, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen didukung oleh konsumsi domestik dan berbagai langkah ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan domestik, termasuk kegiatan investasi.