Bagikan:

JAKARTA - Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,06 persen pada tahun 2024. Lantaran ekonomi Indonesia diperkirakan masih cukup resilien menghadapi gejolak global.

Dian mengatakan ekonomi Indonesia di 2024 diperkirakan masih cukup resilien ditengah gejolak global. Hal ini seiring berakhirnya rangkaian tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres), yang akan mendorong keyakinan pelaku ekonomi untuk melakukan ekspansi.

"Ekonomi masih akan bisa tumbuh sehat pada tahun 2024 ini di 5,06 persen. Tentunya kita melihat ini masih berjaga-jaga dengan kondisi tantangan geopolitik yang terjadi saat ini," ucap Dian dalam Mandiri Macroeconomic Outlook Selasa, 14 Mei 2024.

Selain itu, Dian menyampaikan akan segera dimulainya tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) juga dapat memberikan dorongan terhadap pertumbuhan konsumsi Indonesia.

Menurut Dian saat ini tantangan yang sedang dihadapi oleh Indonesia berada di pasar keuangan, terutama terkait volatilitas nilai tukar rupiah. Namun, Ia yakin bahwa masih rupiah berpotensi kembali menguat di akhir tahun jika The Fed menurunkan suku bunga acuannya.

"Tapi kita masi lihat ada potensi penguatan di akhir tahun kalau the Fed menurunkan suku bunganya di semester II atau menuju akhir tahun. Jadi ini akan tergantung pada perkembangan data terutama di ekonomi AS dan juga geopolitik, apalagi ada faktor Pemilu AS di akhir tahun,"tuturnya.

Di sisi lain, Dian menyampaikan pelemahan kondisi ekonomi global mulai berimbas pada investasi dan neraca perdagangan. Tercermin dari pertumbuhan investasi pada kuartal I 2024 yang cenderung melambat terutama rendahnya investasi non-bangunan.

Menurut Dian jika tekanan geopolitik belum mereda, akan terdapat potensi risiko kenaikan harga energi dan pangan, serta keluarnya investasi portfolio asing yang menyebabkan penguatan Dolar AS. Sehingga suku bunga acuan belum akan turun dalam waktu dekat.