Bagikan:

BOGOR - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan Pilot Plant Fraksionasi Tandan Kosong Kelapa Sawit di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa IndustriAgro (BBSPJIA) Bogor, hari ini, Kamis, 8 Agustus.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, dengan ini meresmikan Fasilitas Pilot Plant Fraksionasi Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro, Bogor," ujarnya di Bogor, Kamis, 8 Agustus.

Dalam sambutannya Agus menyebut, pilot plant ini menanfaatkan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi produk-produk yang bernilai tambah tinggi.

Apalagi, kata Agus, Kementerian Perindustrian menjadikan sektor kelapa sawit sebagai salah satu program prioritas hilirisasi industri dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor.

Asal tahu saja, nilai ekonomi sektor perkelapasawitan hulu - hilir nasional mencapai lebih dari Rp750 triliun atau setara dengan 3,5 peraen dari PDB Nasional pada tahun 2023.

"Angka ini berpotensi akan terus bertambah melalui inovasi teknologi, dari yang sebelumnya berpusat pada hilirisasi minyaksawit, menjadi diperluas termasuk pengolahan biomassa kelapa sawit," kata Agus.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pembentukan konsorsium Pilot Plant Fraksionasi Tandan Kosong Kelapa Sawit sejak tahun 2019 ini merupakan bentuk kolaborasi antara Government oleh BBSPJI Agro, Academics oleh Institut Teknologi Bandung(ITB), dan Business oleh PT Rekayasa Industri (Rekind).

"Pilot Plant yang saat ini telah tersedia di hadapan kita mempunyai nilai teknologi yang sangat strategis untuk pengembangan industri berbasis sumber daya terbarukan di masa mendatang. Pilot Plant ini mampu menghasilkan Glukosa, Xilosa, Lignin (GXL) secara bersamaan," beber dia.

Glukosa merupakan prekursor pembuatan bioetanol, yaitu bahan bakar nabati pencampur bensin (gasoline), sedangkan Xilosa dan Lignin, keduanya merupakan prekursor pembuatan Bio Fine Chemicals atau bahan kimia berbasis sumber daya terbarukan, yang dapat diolah menjadi produk antara lain xylitol, benzene dan toluene.

Menperin mengharapkan fasilitas Pilot Plant ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat pemangku kepentingan industri, sehingga pengolahan biomassa kelapa sawit, yang selama ini masih terabaikan dapat menyelesaikan permasalahan pengelolaan limbah atau hasil samping kebun kelapa sawit.

"Dan mendukung terwujudnya program hilirisasi industri kelapa sawit untuk kemajuan ekonomi bangsa yang berkelanjutan," pungkas Agus.