Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong kemampuan adaptif pelaku usaha mikro untuk bisa maju dan naik kelas.

Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Kemenkop UKM RI Muhammad Firdaus mengatakan, UMKM termasuk usaha mikro dituntut terus beradaptasi agar mampu memainkan strategi bisnisnya dengan lebih fleksibel sehingga mampu bertahan dalam menghadapi persaingan usaha di era disrupsi digital dengan formalisasi usaha.

“Kami telah melakukan berbagai upaya dalam membantu pelaku usaha mikro naik kelas, dengan membangun Akses Kemudahan Usaha Mikro melalui Model Sinergi secara hexahelix untuk pelaku usaha mikro, salah satunya lewat program MikroEx Challenge ,” katanya dikutip ANTARA, Jumat, 2 Agustus.

Ia mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi apresiasi pihak yang telah bersedia melatih sejumlah pendamping usaha mikro mengenai pemanfaatan platform digital, agar para mentor ini bisa membantu kemajuan usaha mikro di era teknologi.

“Dengan semangat kolaborasi, bersama-sama memberdayakan UMKM sekaligus meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Firdaus.

Program ini memberikan pemahaman utuh kepada mentor tentang pendampingan perizinan berusaha, sertifikasi produk, hingga pemanfaatan platform digital dalam berbisnis, agar nantinya bisa mendampingi pelaku usaha mikro untuk menerapkan kepatuhan perizinan serta melakukan eskalasi dan ekspansi bisnis di era digital.

Program tersebut telah dilaksanakan sejak Juni 2024, dengan pilot project di lima provinsi, yaitu Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Sumsel.

Secara keseluruhan, sudah ada 400 orang mentor yang mengikuti program ini. Satu mentor bisa mendampingi minimal 50 usaha mikro..

Ia mengatakan sinergi Tokopedia dengan KemenkopUKM RI melalui MikroEx Challenge ini sejalan dengan target pemerintah untuk mendigitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024.