Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menjadikan kawasan Monumen Nasional atau Monas sebagai City Center yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi daerah Jakarta.

Dikutip melalui akun Instagram resmi Erick pada Kamis, ia mengatakan mulai melakukan pembahasan dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terkait dengan renovasi kawasan Monas.

"Pagi tadi saya rapat dengan Pj Gubernur DKI Pak @herubudihartono membahas rencana menjadikan dan merenovasi kawasan Monas sebagai City Center yang bisa meningkatkan ekonomi daerah Jakarta dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jakarta," ujar Erick dilansir ANTARA, Kamis, 1 Agustus.

Erick menyebut, Kementerian BUMN terus berkonsolidasi dengan Pemerintah DKI Jakarta untuk optimalisasi 13 aset milik BUMN yang dikelola oleh Danareksa.

"Dukungan dari pemerintah DKI Jakarta sangat penting untuk menjadikan kawasan ini menjadi lebih menarik, lebih hijau, dan lebih terintegrasi, sehingga bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," kata Erick.

Pada awal 2024, Erick sempat mengatakan pihaknya sedang melakukan penjajakan bisnis ke beberapa negara untuk menciptakan nilai tambah atas aset-aset gedung milik BUMN di sekitar Monas, Jakarta.

Erick menyebut BUMN memiliki 13 aset di sekitar Monas termasuk gedung milik PT Pertamina (Persero).

Penciptaan nilai untuk aset-aset itu penting dilakukan, apalagi saat pemerintahan resmi pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Nanti, kalau pemerintah ini pindah, gedung-gedung ini akan terabaikan. Nah itu kan sayang kalau tidak di value creation, makanya kemarin kami roadshow dengan para potensi pemain properti yang mau melihat ini sebagai opportunity," ujar Erick dalam acara Silaturahmi Bersama Menteri BUMN, di Jakarta, Sabtu (20/4).

Penciptaan nilai tambah itu sebelumnya sudah dilakukan oleh BUMN di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, setelah kawasan ekosistem pariwisata terintegrasi itu mulai dibangun pada Desember 2021.

Total investasi awal pembangunan KEK kesehatan dan pariwisata di Sanur itu mencapai Rp10,3 triliun pada lahan seluas 41,26 hektare.

KEK kesehatan Sanur juga membuka lapangan pekerjaan baru yang ditargetkan mampu menarik 43 ribu tenaga kerja.

Erick menyampaikan, hal yang sama juga perlu dilakukan dengan aset BUMN lainnya. Melalui Dana Reksa Property Fund ini, diharapkan aset-aset yang berada di sekitar Monas dapat berkembang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.