Bagikan:

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sepakat untuk kembali mengubah desain kawasan Monumen Nasional (Monas) agar menjadi lebih hijau.

Keputusan ini, kata Erick, merupakan hasil sinergi pengelolaan aset-aset milik pemerintah di Jakarta. Pembenahan area publik pada aset milik pemerintah ini juga akan dilakukan di kawasan Sarinah.

"Di teras Sarinah, terus sampai Monas ini bagian dari publik, area yang maksimal. Dari Sarinah sampai Monas, kita harus sinkronisasi. Monas tentu bagian publik, area yang sangat hijau," kata Erick di Kementerian BUMN, Rabu, 19 Oktober.

Menurut Erick, kawasan Monas sebagai ikon nasional harus mengedepankan konsep penghijauan seperti konsep kawasan hjau di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK). Erick pun meminta Heru untuk mengurusi perubahan desainnya.

"Nanti, Pak Heru yang akan desain (kawasan Monas), bersama Mensesneg supaya ini bisa hijau kembali. Hijau ini jangan tanggung. Kalau di Senayan, Kompleks GBK, bagus tidak? Bagus, dong," ujar Erick.

Heru mengaku masih akan berkoordinasi dengan Menteri Sekretaris Negara selaku Ketua Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka. Terlebih, kawasan Monas juga merupakan aset milik pemerintah pusat yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Nanti sama menesesneg, karena itu milik pemerintah pusat," ungkap Heru.

Sebagai informasi, desain Monas terakhir kali diubah oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjalankan revitalisasi Monas. Proyek revitalisasi Monas yang mulai dijalankan pada awal tahun 2020 sempat menimbulkan polemik.

Sebab, Pemprov DKI menebang sekitar 190 pohon untuk pembangunan plaza sisi selatan kawasan Monas. Hal ini sempat membuat DPRD DKI Jakarta gusar.

Revitalisasi Monas sempat dihentikan beberapa waktu. Sampai akhirnya, revitalisasi dilanjutkan kembali dengan catatan Pemprov DKI mesti menanam kembali pohon dengan jumlah minimal tiga kali lipat dari yang ditebang.