Bagikan:

JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menargetkan dapat mengangkut penumpang hingga 5,5 juta orang pada akhir tahun ini. Jumlah tersebut menyampai capaian sebelum pandemi COVID-19.

Direktur Utama PT Pelni Tri Andayani mengatakan hingga semester I-2024 jumlah penumpang yang telah dilayani Pelni mencapai 2,6 juta orang. Ia pun optimistis jumlah penumpang Pelni tahun ini akan tembus lebih dari 5 juta orang.

Keyakinan tersebut, sambung dia, tidak terlepas dari semakin banyaknya minat masyarakat menggunakan moda transportasi laut atau kapal.

“Saya proyeksikan di akhir tahun bisa mencapai 5,4 sampai 5,5 juta orang dengan adanya libur panjang dan Nataru,” katanya dalam Talkshow bertajuk Peluang dan Tantangan Pelni di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 1 Agustus.

Perempuan yang akrab disapa Anda ini mengatakan bahwa jumlah penumpang Pelni sendiri sebelum pandemi COVID-19 kurang lebih 5,4 juta dalam satu tahun.

“Kemudian kita lihat menurun tajam di tahun 2020 dan 2021, kemudian meningkat lagi seiring PPKM dibuka dan di akhir tahun 2023 kami membukukan jumlah penumpang sebanyak 5,3 juta penumpang,” jelasnya.

Anda pun meminta Kementerian Perhubungan untuk memperbolehkan Pelni memuat kapal melebihi kapasitas kapal yang ada.

“Melihat juga dari tren saat ini sepanjang tahun itu kami meminta tepatnya ke Kementerian Perhubungan dispensasi penumpang sebesar 150 persen dari kapasitas penumpang kapal. Karena memang jumlah permintaan atau demand dari masyarakat saat ini sangat besar atau tinggi,” ucapnya.

Anda juga menyampaikan peningkatan jumlah penumpang akan mendongkrak kinerja keuangan perusahaan. Dia bilang laba Pelni yang sempat anjlok ke angka Rp30 miliar dan Rp40 miliar pada era pandemi di 2021 hingga 2022 mengalami lonjakan hingga Rp173 miliar dan Rp201 miliar pada 2022 dan 2023.

"Peningkatan jumlah penumpang bisa dibilang menjadi resep kenaikan laba perusahaan. Kami optimistis laba akan tumbuh positif mengingat hingga semester I-2024 sudah mencapai Rp110 miliar,” jelasnya.