JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) optimistis dapat mengangkut sebanyak 3 juta penumpang hingga akhir tahun 2022.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik mengatakan, jumlah penumpang yang diangkut hingga Agustus 2022 sebanyak 2,76 juta orang, melampaui jumlah penumpang yang diangkut sepanjang tahun 2021.
"Pada tahun 2021, total pelanggan yang diangkut sebanyak 2,28 juta dan capaian tersebut sudah kami lampaui di Agustus kemarin. Hingga akhir 2022, kami yakin jumlah tersebut dapat menembus 3 juta pelanggan," kata Opik dikutip Antara, Senin 17 Oktober.
Opik menyampaikan bahwa Pelni telah membukukan laba konsolidasi sebesar Rp152 miliar per Agustus 2022. Untuk tahun 2023, Pelni menargetkan capaian laba sebesar Rp233 miliar, sedangkan pada tahun 2024 menargetkan laba sebesar R 355 miliar.
"Dari target tersebut, sekitar 24 persennya diperoleh dari pendapatan bisnis barang. Bisnis barang kelak akan menjadi penopang utama bisnis Pelni," katanya.
Ia yakin, kinerja positif ini tidak lepas dari upaya transformasi yang telah dicanangkan perusahaan sejak 2019 yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP tahun 2020 hingga 2024.
Pada tahun 2023, Pelni akan memperkuat shipping management dan ekspansi bisnis, kemudian pada 2024 membangun national shipping holding company.
BACA JUGA:
Khusus untuk national shipping holding company yang dimaksud adalah struktur holding di dalam tubuh Pelni yang akan disusun atas subholding shipping, subholding logistics, subholding services, dan subholding property.
"Konsep holding versi Pelni ini akan ditunjang oleh kehadiran anak usaha maupun unit bisnis yang sudah ada maupun akan dibentuk kemudian," katanya.
Ia menambahkan, untuk subholding shipping akan ditopang oleh alat produksi Pelni yang saat ini memiliki 106 kapal terdiri atas kapal penumpang, barang, perintis, rede, maupun ternak.
Untuk subholding logistics berasal dari anak usaha dan cucu usaha yang bergerak di bidang bongkar muat dan retail dan hal yang sama juga berlaku untuk subholding services yang didukung anak usaha di bidang services dan unit usaha properti untuk mendukung subholding property.
"Keseluruhan ekosistem tersebut saat ini sudah dimiliki Pelni Group dan akan diperkuat untuk mewujudkan konsep national shipping holding company tadi di 2024. Tentu dukungan dan kolaborasi dengan pemerintah, pemerintah daerah, pemangku kepentingan kepelabuhanan dan logistik, serta pelanggan, kami yakin dapat mewujudkan roadmap yang telah kami susun hingga 2024," pungkas Opik.