JAKARTA - Tahun 2024 menghadirkan tantangan baru bagi para Direktur Keuangan (Chief Financial Officer atau CFO) di seluruh dunia. Peran CFO tidak lagi sekadar mengelola keuangan perusahaan, tetapi juga harus beradaptasi dengan perubahan ekonomi global yang cepat, inovasi teknologi, serta regulasi yang semakin kompleks.
CFO pun diharapkan mampu memimpin transformasi keuangan perusahaan dan memastikan keberlanjutan serta pertumbuhan bisnis di tengah ketidakpastian. Ketidakpastian perekonomian global menjadi salah satu tantangan terbesar bagi CFO pada tahun ini.
Sejumlah faktor, seperti tren suku bunga tinggi, fluktuasi nilai tukar mata uang dan harga komoditas, perubahan kebijakan perdagangan internasional, dan ketegangan geopolitik dapat berdampak signifikan pada stabilitas keuangan perusahaan. Untuk itu, CFO perlu memiliki strategi yang tepat dan responsif dalam mengelola risiko-risiko tersebut, termasuk diversifikasi portofolio bisnis dan manajemen risiko yang cermat.
Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, pengelolaan likuiditas yang efektif tentu menjadi hal yang sangat krusial. CFO harus memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk mendukung operasi sehari-hari dan menghadapi situasi darurat.
Selain itu, akses ke modal juga menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi perusahaan yang ingin berkembang dan melakukan ekspansi. Oleh karena itu, CFO perlu menjalin hubungan yang kuat dengan lembaga keuangan dan pasar modal untuk memperoleh pendanaan yang dibutuhkan dengan biaya yang efisien.
Di tahun ke 5 berdirinya, CFO Club Indonesia mengadakan acara 5th Year Anniversary berupa talkshow: “Becoming a Public Company: Understanding The Market and IR Best Practices” dengan pembicara Mylene Kok, Executive Director dari JP Morgan dan ibu Listyorini Dian Pratiwi, Head of Listed Company Development Division dari Bursa Efek Indonesia. Acara akan dibuka dengan keynote speech oleh bapak Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN.
Bersamaan dengan acara tersebut, CFO Club Indonesia menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (General Member Meeting), yang diantaranya adalah pergantian pengurus CFO Club Indonesia. Yuanita Rohali, Direktur Keuangan (CFO) PT Petromine Energy Trading diangkat menjadi President CFO Club Indonesia menggantikan Dasrul Chaniago yang telah memimpin CFO Club Indonesia sejak tahun 2019.
Dalam susunan kepengurusan yang baru, posisi Sekretaris Jenderal ditempati oleh Alvin Christian, Direktur Keuangan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dan posisi Bendahara ditempati oleh Hendry, Managing Partner KAP Hendry, Ferdy & Rekan.
Dalam pidato sambutannya, Yuanita Rohali menyampaikan bahwa CFO Club Indonesia memiliki peran penting dalam mendorong lahirnya CFO yang tidak hanya memiliki keahlian keuangan yang kuat, tetapi juga kemampuan kepemimpinan yang mampu mengarahkan perusahaan melalui perubahan dan ketidakpastian. Dalam menghadapi masa depan, CFO yang adaptif, inovatif, dan visioner akan menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam meraih peluang di tengah ketidakpastian.
"Pada saat bersamaan, inovasi teknologi juga tidak dapat dilepaskan dari dunia bisnis dewasa ini. Perkembangan teknologi yang pesat, terutama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan otomatisasi, menawarkan peluang sekaligus tantangan bagi CFO. Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan wawasan yang lebih mendalam melalui analisis data yang canggih," jelas Yuanita.
Meski demikian, lanjut dia, CFO juga harus mengatasi tantangan terkait dengan integrasi teknologi baru, keamanan data, dan perubahan budaya kerja. Kemampuan untuk memimpin transformasi digital pun menjadi kunci kesuksesan.
Baca juga:
"Untuk itu kami di CFO Club Indonesia telah banyak melakukan kolaborasi dengan beberapa technology company untuk melakukan workshop, pelatihan, kolaborasi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para CFO di bidang technology digital," lanjut Yuanita Rohali dalam wawancara dengan awak media di tengah acara 5th Year Anniversary CFO Club Indonesia.
Berikutnya Sekjen CFO Club Indonesia, Alvin Christian menambahkan bahwa lingkungan regulasi yang semakin kompleks juga menjadi tantangan bagi CFO. Perusahaan harus mematuhi berbagai peraturan baru yang berkaitan dengan pelaporan keuangan, pajak, lingkungan, hingga tanggung jawab sosial.
"CFO pun kemudian dituntut untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem dan proses yang memadai untuk mematuhi semua regulasi ini, serta menjalin komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan. Kegagalan dalam mematuhi regulasi dapat berakibat pada denda yang signifikan dan reputasi perusahaan yang tercoreng. Kami di CFO Club Indonesia memiliki department Regulatory & Accounting Standard yang rutin meng update para anggota kami tentang peraturan-peraturan yang baru berikut mengadakan diskusi dan seminar tentang hal ini," jelas dia.