Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan kondisi ekonomi global saat ini sedang goyah. Bakan, kata dia, sudah ada 95 negara yang menjadi ‘pasien’ Dana Moneter Internasional (IMF).

“Kita tahu bahwa ekonomi global sekarang masih dalam kondisi yang memprihatinkan, bahkan sudah ada 95 negara yang sekarang sudah menjadi pasien IMF,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II dan Semester I Tahun 2024, di kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin, 28 Juli.

Meski kondisi ekonomi sedang todak baik-baik saja, Bahlil bersyukur investor asing masih percaya untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari arus masuk investasi asing ke Indonesia yang mencatatkan kontribusi positif.

Pada kuarta II-2024 ini, sambung Bahlil, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp217,3 triliun atau 50,7 persen dari keseluruhan investasi yang masuk Rp428,4 triliun. Angka ini naik 6,3 persen dari kuartal sebelumnya dan naik 16,6 persen dari kuartal II-2023.

“Dibalik ketidakpasitan ekonomi global itu, kita tetap bersyukur, bahwa publik, global masih mempercayai negara kita sebagai salah satu tujuan negara yang investasi,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Investasi/BKPM mencatat bahwa realisasi investasi pada kuartal II-2024 ini telah mencapai Rp428,4 triliun dari target yang dipasang Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi ini naik 6,7 persen dari kuartal sebelumnya. Sedangkan secara tahunan naik 22,7 persen dibanding kuratal II-2023.

“Dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen harus mencapai Rp1.650 triliun. Kalau kita lihat di kuatal II total investasi yang masuk sebesar Rp428,4 triliun,” katanya dalam konferensi pers, di kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin, 29 Juli.

Dengan realisasi investasi tersebut, Kementerian Investasi mencatat sebanyak 677.623 orang tenaga kerja telah terserap sepanjang kuartal II-2024 ini.

Mengacu pada data Kementerian Investasi, pada periode tersebut yang paling banyak dikucurkan adalah penanaman modal asing (PMA) dengan nominak mencapai Rp 217,3 triliun atau 50,7 persen. Angka tersebut naik 6,3 persen dari kuartal sebelumnya dan naik 16,6 persen dari kuartal II-2023.

Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN), sambung Bahlil, mencapai Rp211,1 triliun atau naik 7,1 persen dari kuartal I-2024 dan naik 29,1 persen secara tahunan. Porsi PMDN mencapai 49,3 persen.

“Komposisi antara PMA dan PMDN, PMA-nya 50,7 persen alhamdulillah masih bagus dan PMDN-nya masih 49,3 persen,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan bahwa realisasi investasi pada kuartal II-2024 tadi paling banyak menyasar daerah-daerah di Luar Jawa. Porsinya mencapai 50,2 persen di Luar Jawa dan 49,8 persen di Pulau Jawa.

Rinciannya, investasi di Luar Jawa mencapai Rp215,2 triliun. Angka tersebut naik 7,1 persen dari kuartal sebelumnya dan meningkat 18,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.