Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut, nilai tukar nelayan (NTN) hingga semester I-2024 ini baru mencapai 101,62. Angka tersebut belum mencapai target pemerintah, yakni sebesar 108 pada tahun ini.

Direktur Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Mochamad Idnillah mengungkapkan, NTN ini sangat bergantung pada harga produk perikanan yang dihasilkan oleh nelayan dibandingkan dengan pengeluarannya.

"Nilai tukar nelayan di semester ini sudah di angka 101,62 dan target untuk 2024 adalah 108 untuk NTN," ujar dia dalam konferensi pers kinerja KKP Semester I di Jakarta, Jumat, 26 Juli.

Mochamad memang tak menampik bahwa beberapa bulan terakhir harga ikan sempat anjlok karena kelebihan pasokan (over supply) di beberapa daerah penangkapan. "Beberapa bulan terakhir harga ikan memang masih rendah karena over supply," katanya.

Meski begitu, pihaknya mengeklaim saat ini volume pasokan sudah mendekati normal. Sehingga, ikan juga mengalami perbaikan harga di pasar.

"Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, harga (ikan) sudah mulai normal karena dibandingkan dengan pasokan yang saat ini ada, mulai beranjak ke volume normal," sebutnya.

Lebih lanjut, kata dia, KKP mencatat produksi perikanan tangkap per 26 Juli 2024 telah mencapai 111 persen atau setara 3,34 juta ton.

Kenaikan produksi itu didorong oleh peningkatan produksi di 12 pelabuhan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat dan 66 UPT daerah.

"Hal ini terkait dengan perbaikan sistem pencatatan yang ada di masing-masing pelabuhan, sehingga mengoptimalkan pencatatan hasil tangkapan yang dilakukan oleh nelayan," tuturnya.