Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, Nico Kanter membeberkan kabar terbaru terkait proyek smelter Antam dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) yang berlokasi di Halmahera Timur.

Asal tahu saja, smelter ini merupakan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High-Pressure Acid Leach (HPAL).

Nico bilang, progres smelter ini telah memasuki tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS)

"Sekarang kan kita lagi masuk ke midstream. Persiapan lahan untuk kita punya industrial park berjalan. Untuk ijin-ijin dan FS memobilisasi mengenai midstream ya berjalan baik," ujarnya kepada wartawan yang dikutip Selasa 23 Juli.

Untuk informasi, Antam diketahui menggunakan dana divestasi untuk proyek pembangunan industri pemurnian ini dan ditargetkan akan dibangun pada tahun ini.

Adapun dana sebesar Rp7,23 triliun tersebut bersumber dari proses divestasi saham Antam sebesar 49 persen di anak usahanya yakni PT Sumberdaya Arindo (SDA) kepada anak usaha Ningbo Contemporary Bruno Lygend Co. Ltd. (CBL), Hong Kong CBL Ltd. (HKCBL).

Antam juga melepas 10 persen kepemilikan sahamnya di anak usahanya PT Feni Haltim (FHT) kepada HKCBL senilai Rp130,2 miliar.

Anak usaha Antam yang lainnya, PT International Mineral Capital (IMC) juga melepas seluruh sahamnya di FHT dengan nilai Rp614,50 miliar kepada HKCBL.