Smelter Nikel di Indonesia yang Bakal Beroperasi Tahun Ini, Berikut Daftarnya
Smelter Nikel di Indonesia (Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa satu fasilitas pengolahan dan pemurnian smelter nikel di Indonesia sudah beroperasi tahun ini dari sasaran empat smelter baru yang akan beroperasi tahun ini.

Smelter yang sudah beroperasi itu adalah milik PT Cahaya Modern Metal Industri (CMMI).

Smelter nikel ini terletak di Cikande, Serang Banten dan sudah terbangun 100 persen.

"Smelter PT {Sinar} Modern Metal Industri di Banten sekarang ini telah selesai pembangunan fisik 100 persen dan sudah menjalankan aktivitas produksi," tutur Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM dalam konferensi pers, Selasa (26/10/2021).

Smelter Nikel di Indonesia

Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Menurut data Ditjen Minerba, smelter CMMI terbagi dalam dua tahap proyek di mana tahap pertama diproyeksikan mengolah 400.000 ton bijih nikel per tahun menjadi 34.500 ton Nickel Pig Iron (NPI) per tahun dengan kandungan logam nikel (Ni) sebesar 11,5 persen. Awalnya ini ditargetkan dapat beroperasi pada Juni 2020.

Lalu pada tahap kedua direncanakan mengolah 800 ribu ton bijih nikel menjadi 63.500 ton NPI per tahun. Adapun smelter nikel ini mengaplikasikan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Proyek smelter nikel itu mulai dibangun pada kuartal IV 2018, dengan groundbreaking dijalankan pada 11 April 2019.

Pasalnya, pemerintah menargetkan 53 smelter mineral terbangun dan beroperasi pada 2024 dari 2020 lalu sebanyak 19 smelter.

Tahun 2021 ini ditargetkan 23 smelter beroperasi, artinya ada tambahan empat smelter baru yang dapat beroperasi tahun ini.

Dari tambahan empat smelter itu, tiga di antaranya yakni smelter nikel dan satu smelter timbal dan seng.

Ridwan bahkan mengatakan tiga smelter lainnya sekarang ada yang masih dalam tahap pembangunan dan ada juga yang telah terbangun 100 persen tapi berhenti sementara sebab kendala finansial.

Ia bahkan merinci tiga smelter lainnya yang belum beroperasi itu antara lain:

PT Smelter Nikel Indonesia

Smelter nikel terletak di Banten ini sudah terbangun 100 persen dan sudah sukses menjalankan uji coba produksi. Tapi dikala ini menurutnya aktivitas perusahaan stop sementara sebab kekurangan dana untuk operasi.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Smelter nikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, sudah terbangun 97,7 persen. Menurutnya, smelter nikel Antam ini masih terkendala pasokan listrik.

Sekarang ini menurutnya PT Antam tengah mengupayakan pasokan listrik dari PT PLN (Persero), sehingga smelter ini dapat beroperasi.

"PT Antam ini juga sulit, sebab secara pembangunan fisik telah selesai, tetapi pasokan listrik belum ada. Sedang diupayakan Antam langsung berprofesi sama dengan PLN saja untuk menuntaskan persoalan listrik ini," jelasnya.

PT Kapuas Prima Citra

Smelter timbal dan seng ini berada di Kalimantan Tengah dan sudah terbangun 99,87 persen. Tapi dikala ini sedang menunggu energi spesialis dari China sebagai spesialis progres smelter. Direncanakan Pekerja spesialis dari China ini datang pada Oktober 2021 ini.

Jadi itulah smelter nikel di indonesia, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!