JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk. merilis rangkuman aktivitas ekonomi hingga periode Februari 2021 dalam laporannya yang bertajuk Daily Economic Review.
Dari informasi yang dibeberkan pada Jumat, 19 Maret di laman resmi, disebutkan bahwa kinerja pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas barang Mewah (PPnBM) tumbuh sebesar 3,46 persen secara tahunan atau year-on-year dibandingkan dengan periode Februari 2020.
Tercatat, penerimaan PPN dan PPnBM sampai dengan akhir bulan lalu mencapai Rp58,12 triliun, atau meningkat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp56,18 triliun.
Dari sisi realisasi penerimaan pajak pada dua bulan pertama 2021 disebutkan mencapai Rp144,93 triliun. Bukuan ini lebih rendah dari Februari 2020 sebesar Rp153,57 triliun. Penurunan sebesar 5,62 persen tersebut disinyalir akibat kondisi sebelum pandemi pada awal tahun lalu.
Lebih lanjut, selain PPN dan PPnBM, penerimaan pajak dari kategori Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pajak lainnya mengalami kenaikan 24,98 persen menjadi Rp1,70 triliun.
BACA JUGA:
Sementara untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN mulai mentargetkan beberapa sektor utama untuk meningkatkan permintaan, seperti pemberlakuan stimulus insentif PPnBM nol persen bagi sektor otomotif,.
Selain itu, negara melalui Kementerian Keuangan juga memberikan insentif PPN yang ditanggung pemerintah bagi sektor properti residensial.
Adapun, dari kinerja Mandiri Spending Index (MSI), menunjukkan belanja masyarakat mengalami perbaikan pada awal 2021.
Dikatakan bahwa indeks nilai belanja dan indeks frekuensi belanja secara konsisten menunjukkan kenaikan sampai awal Maret 2020. Pada minggu pertama Maret 2021, indeks frekuensi belanja berada pada level 116,7. Sementara indeks nilai belanja berada pada level 104,6.