JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Pengawasna Barang Tertentu atau impor ilegal tidak menargetkan pedagang ritel sebagai sasaran penanganan.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan Satgas akan fokus mengawasi kegiatan importir, distributor, atau pedagang grosir tujuh komoditas yang diawasi.
Tujuh komoditas tersebut yakni Tekstil dan produk tekstil (TPT), Pakaian Jadi, Keramik, Elektronik, Beauty atau kosmetik, Barang tekstil sudah jadi, serta Alas Kaki.
“Agar tidak jadi kesalahpahaman, fokus pengawasan yaitu importir atau distributor. Jadi grosir besar, importir,” katanya saat konferensi pers, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 19 Juli.
Karena itu, Zulhas mengimbau para pedagang yang menjual tujuh komoditas tersebut dengan status legal untuk tidak mengkhawatirkan keberadaan satgas.
“Kalau benar ya ngapain panik? Dagang saja terus, ngapain panik,” ucap Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas mengungkapkan satgas yang baru dibentuk tersebut. akan bertugas pekan depan. Dia bilang satgas akan mengutamakan pengawasan dan sidak di pintu-pintu masuk barang impor, yakni pelabuhan.
“Masuknya gimana? Tentu nanti di pelabuhan-pelabuhan, bukan ritel. Ritel itu kan akibat,” jelasnya.
BACA JUGA:
Zulhas bilang jika nanti satgas membutuhkan informasi dari para pedagang ritel, maka satgas juga akan terjun ke pusat perbelanjaan untuk mengumpulkan informasi.
“Ya kalau diperlukan, tapi bukan sasarannya. Kalau diperlukan informasi kan bisa,” katanya.
Zulhas juga mengaku sudah mengantongi lokasi-lokasi barang yang diimpor secara ilegal. Namun, dia enggan membeberkan di mana lokasinya.
“Sudah, sudah ada beberapa titik. Di mana? Ya jangan dong. Sudah, sudah ada,” ucap Zulhas.