Japfa Comfeed, Perusahaan Makanan Olahan Milik Konglomerat Handojo Santosa Tertarik Investasi di Kalimantan Utara
Ilustrasi. (Foto: Dok. Japfa Comfeed)

Bagikan:

JAKARTA - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk tertarik berinvestasi di sektor perikanan, perkebunan serta pertanian di Kalimantan Utara.

"Kita ketemu dan berdisuksi ringan bersama para petinggi Japfa Group. Mereka tertarik dengan kekayaan alam yang dimiliki Kaltara. Seperti di bidang perikanan, pertambakan, pertanian, perkebunan dan lainnya,” kata Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, dikutip dari Antara, Jumat 19 Maret.

Japfa Comfeed melirik sektor perikanan, perkebunan serta pertanian yang ada di Bumi Benuanta. Termasuk pengembangan sumber daya petani dan nelayan.

Ketertarikan tersebut disampaikan oleh petinggi Japfa Group kepada Zain saat bertemu di Jakarta, Kamis 18 Maret. Petinggi Japfa Group yang ditemui adalah Ito Sumardi selaku Komisaris Japfa Group, Ardi Budiono sebagai Senior Vice President Head of Aquaculture Division dan Riko S. Handoko selaku Chief Excecutive Officer Sampoerna Kayoe.

Gubernur mengatakan kekayaan alam yang dimiliki Kaltara perlu dikelola dengan baik. "Itulah yang menjadi alasan mereka kenapa melirik Kaltara," kata Zainal.

Dari hasil diskusi yang berlangsung selama dua jam itu, rencana ini akan ditindaklanjuti oleh manajemen Jafpa Group untuk berkunjung ke Kaltara. Kunjungan ini sekaligus mensurvei sektor-sektor SDA yang punya potensi lebih untuk dikembangkan.

"Mereka juga nantinya akan membantu SDM (sumber daya manusia) Kaltara dari berbagai sektor itu, baik dalam pengelolaannya maupun pemasarannya," Gubernur.

Japfa, perusahaan yang didirikan konglomerat Handojo Santosa ini merupakan salah satu pemasok benur perikanan seperti benur ikan dan udang di dalam negeri maupun luar negeri.

Tak hanya itu, perusahaan milik orang terkaya nomor 38 di Indonesia ini khususnya pada divisi perikanan, akan menjalin kerja sama dengan Universitas Borneo Tarakan (UBT) terkait peningkatan SDM.

Riko S. Handoko selaku Chief Excecutive Officer Sampoerna Kayoe saat dikonfirmasi mengatakan, pertemuan dengan Pemprov Kaltara itu merupakan tahap awal.

Selanjutnya akan dilakukan pertemuan kedua dalam waktu dekat sebelum melihat langsung potensi alam yang ada di Kaltara.

"Karena kita masih membutuhkan hal-hal lain sebagai data pendukung sebelum melihat secara langsung potensinya, khususnya industri kehutanan yang ada di Kaltara," kata Riko.