JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sejak 2020 telah menerapkan sistem e-ticketing menggunakan platform Ferizy.
Digitalisasi tersebut terbukti berhasil mengurangi antrean di pelabuhan.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, digitalisasi e-ticketing Ferizy ini mampu mendistribusikan arus kedatangan pengguna jasa secara merata, mempercepat proses customer handling, serta mengurangi antrean di pelabuhan.
“E-Ticketing Ferizy yang diluncurkan dan diresmikan oleh tiga Menteri sekaligus yaitu Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf, kini telah menjadi budaya baru masyarakat dalam mengakses tiket ferry,” ungkap Ira dalam keterangan resmi, Senin, 15 Juli.
Ira mengatakan sejak diluncurkan pada Mei 2020, sistem Ferizy memungkinkan pembelian tiket secara online melalui Web & Apps Ferizy atau melalui saluran penjualan Ferizy, dengan lebih dari 120 metode pembayaran tersedia.
Lebih lanjut, Ira mengatakan, Ferizy juga mengalami pertumbuhan pengguna yang pesat sejak dilincurkan pada 2020, dari 438.105 pengguna di tahun pertama hingga 655.951 pengguna pada 2023, menunjukkan peningkatan kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap pemesanan tiket online.
“Lebih dari 2,3 juta pengguna yang telah merasakan kemudahan dan kenyamanannya,” ucapnya.
Pada Angkutan Lebaran tahun 2024, 95 persen pemudik motor dan 90 persen roda empat membeli tiket ferry via e-ticketing.
Atas upaya digitalisasi tersebut, ASDP berhasil meraih pendapatan yang telah diaudit sebesar Rp5,03 triliun dan laba bersih Rp637 miliar.
BACA JUGA:
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan laba positif pada 2023 dipengaruhi banyak faktor internal maupun ekstrenal.
Salah satunya penerapan digitalisasi e-ticketing melalui Ferizy.
“Salah satunya ASDP terus melanjutkan transformasi organisasi dan konsisten untuk mengakselerasi digitalisasi proses bisnis di seluruh lini perusahaan, termasuk layanan penjualan tiket ferry, baik melalui website maupun aplikasi Ferizy,” ujarnya.