Bagikan:

JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan kinerja bisnis yang positif melalui transformasi digital Ferizy yang diterapkan dalam pelayanan transfortasi laut dalam lima tahun terakhir ini.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan Melalui peluncuran aplikasi Ferizy pada 2020 lalu oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri Parekraf Sandiaga Uno, masyarakat kini lebih mudah memesan tiket secara online, yang langsung disambut baik dan efektif mengurangi antrean panjang di pelabuhan.

Shelvy mengetakan transformasi digital tersebut mencerminkan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir dalam mendorong digitalisasi di seluruh BUMN, termasuk ASDP.

“Penerapan sistem reservasi online ini juga membawa dampak positif pada operasional di pelabuhan. Data lapangan menunjukkan bahwa arus kedatangan pengguna jasa lebih teratur, terutama saat golden time, berkat kepastian jadwal kapal,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 8 September.

Menurut Shelvy, waktu transaksi check-in yang sebelumnya memakan waktu 8 hingga 10 menit kini terpangkas menjadi hanya 15 hingga 25 detik. Selain itu, waktu tunggu maksimal di pelabuhan kini hanya 75 menit di hari normal dan 90 menit di akhir pekan.

“Sejak diluncurkan, Ferizy mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dari 437.688 user di 2020, jumlahnya bertambah hingga 2,4 juta pengguna pada Juli 2024,” ucapnya.

Shelvy bilang hal tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap reservasi online Ferizy yang makin meningkat. Karena itu, ASDP terus mendorong para pengguna jasa yang akan menggunakan jasa penyeberangan, agar melakukan reservasi tiket sejak jauh hari.

Apalagi, sambunf Shelvy, ASDP sudah tidak lagi menjual tiket di pelabuhan, khususnya di pelabuhan utama Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk dan Ajibata-Ambarita.

Selain inovasi digital, ASDP juga memperkuat armadanya. Shelvy mengatakam  pada Juli 2024, ASDP telah mengoperasikan 220 unit kapal laik laut yang melayani 311 rute penyeberangan di seluruh Indonesia.

“Adanya peningkatan armada dan layanan ini merupakan hasil dari inovasi manajemen dan dedikasi seluruh pegawai ASDP,” tuturnya.

Menurut Shelvy, keberhasilan inovasi operasional ini juga tercermin dalam kinerja keuangan ASDP. Pada akhir 2023, ASDP mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 95,09 persen dari Rp326 miliar pada Desember 2021 menjadi Rp636 miliar.

“Pendapatan perusahaan juga meningkat 41,23 persen dari Rp3,49 triliun pada 2021 menjadi Rp4,92 triliun pada 2023, didorong oleh lonjakan 48,64 persen dalam pendapatan usaha penyeberangan,” jelasnya.