Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan tantangan yang dihadapi saat merevitalisasi terminal penumpang Tipe A.

Dari 112 terminal yang sudah diserahterimakan dari pemerintah daerah, baru 38 terminal yang berhasil direvitalisasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Risyapudin Nurdin mengungkapkan, beberapa tantangan pengelolaan terminal Tipe A yang diserahkan kepada Kemenhub. Seperti lokasi terminal yang kurang strategis.

“Kondisi terminal yang tidak terawat, aktivitas di dalam terminal yang tidak sesuai dengan fungsi pelayanan angkutan, dan fungsi terminal yang hanya untuk naik dan menurunkan penumpang. Beberapa terminal diserahkan dalam kondisi tidak beroperasi,” tuturnya saat rapat dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 4 Juli.

Risyapudin mengatakan dalam merevitalisasi terminal, Kemenhub mempertimbangkan potensi demand atau permintaan dan kelengkapan dokumen perencanaan. Dia bilang sejak 2019 hingga 2023, Kemenhub secara bertahap sudah melakukan revitalisasi terminal.

“Sejak tahun 2019 hingga tahun 2023 Ditjen Hubdat secara bertahap melakukan revitalisasi terminal di seluruh Indonesia. Total jumlah terminal yang sudah di Revitalisasi saat ini berjumlah 38 terminal,” ucapnya.

Pada 2019, kata dia, revitalisasi dilakukan terhadap satu terminal. Lalu, di tahun 2020 sebanyak lima terminal.

Kemudian di 2021 sebanyak enam terminal berhasil direvitalisasi.

Di 2022 jumlah terminal yang direvitalisasi sebanyak 12 terminal, dan di tahun 2023 sebanyak 13 terminal.

Risyapudin mengungkapkan revitalisasi fasilitas terminal ini berdampak positif dan mendorong peningkatan minat masyarakat berpergian menggunakan transportasi massal dari terminal.

“Perlahan namun pasti peningkatan jumlah kunjungan masyarakat di terminal sudah mulai terlihat sejak adanya kegiatan revitalisasi,” jelasnya.

Untuk jumlah kendaraan, sambung dia, sebelum direvitalisasi tercatat 3.060.584.

Setelah direvitalisasi terdapat peningkatan, jumlah kendaraan menjadi 3.250.741.

Sedangkan untuk pengunjung, setelah direvitalisasi tercatat ada 31.323.715 orang dari sebelumnya 28.363.632 orang.

“Kegiatan revitalisasi terminal memerlukan dukungan dari seluruh unsur penyelenggara dan operator angkutan yang berada di terminal untuk tetap menjaga dan menjamin standar pelayanan minimum yang harus diberikan bisa terlaksana dengan baik,” ucapnya.