Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memastikan serangan siber ransomware di Pusat Data Nasional (PDN) tidak berdampak terhadap operasional Kemenparekraf.

"Mengenai layanan sendiri di Kemenparekraf, kami bersyukur bahwa tidak ada layanan yang terdampak secara langsung karena kami menggunakan sistem berbeda," ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 1 Juli.

Pria yang akrab disapa Sandi itu menambahkan, Kemenparekraf memiliki sistem yang berbeda dan ketahanan sistem yang lebih aman. Hal ini dibuktikan dengan torehan penghargaan "Digital Government Award" dengan nilai sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) tahun 2023 tertinggi untuk kategori kementerian.

"Karena pernah dilaporkan satu bulan lalu bahwa Kemenparekraf memiliki skor tertinggi dari kementerian (lainnya) dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik," ucapnya.

Menurutnya, dampak serangan siber tersebut terhadap kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) juga belum terlihat. Pasalnya, kata Sandi, jumlah kunjungan wisman terus meningkat.

"Jadi, alhamdulillah per hari ini kami pantau di tiga pintu utama wisman masuk ke Indonesia masih dalam situasi yang meningkat dibandingkan dengan data tahun lalu dan bulan lalu," tutur Sandi.

"Tapi, tentunya kami harapkan layanan ini akan semakin baik ke depan dan bisa pulih. Karena kami berharap bahwa tidak akan ada narasi negatif," sambungnya.

Pada kesempatan sama, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Nia Niscaya mengapresiasi langkah Ditjen Imigrasi yang bergerak cepat menangani persoalan penumpukan penumpang di sejumlah bandara saat terjadinya peretasan PDN.

"Kami berkomunikasi dengan teman-teman imigrasi, hal ini sudah teratasi dengan sistem yang mereka langsung backup. Semoga ini tidak terulang karena tidak nyaman banget," imbuhnya.