Bagikan:

JAKARTA - PT PGN Tbk, selaku Subholding Gas PT Pertamina (Persero), memperoleh tambahan pasokan gas alam cair (LNG) dari Kilang Tangguh, Papua.

"Hal ini adalah milestone penting bagi kami. LNG merupakan salah satu upaya terbaik yang kami berikan bersama pemerintah serta pemasok untuk menjawab tantangan kebutuhan gas bumi domestik," ujar Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini dalam keterangannya dikutip Antara di Jakarta, Minggu.

Adapun penandatanganan yang dilakukan telah menyepakati kontrak payung pembelian LNG melalui Master Ex-Ship LNG Sale and Purchase Agreement (MSA).

Komitmen tersebut juga telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Confirmation Notice (CN) untuk pembelian LNG pada Juni 2024 sebesar satu kargo atau setara 2,6 juta MMBTU.

Ratih mengatakan kontrak MSA tersebut merupakan wujud nyata upaya seluruh stakeholder untuk menyediakan gas bumi yang berkelanjutan bagi para penggunanya di Indonesia.

Jangka waktu perjanjian sepanjang lima tahun tersebut diharapkan akan menambah keyakinan bagi para peminat dan pengguna gas bumi terutama bagi para pelaku sektor industri dan komersial, yang memerlukan keberlanjutan dalam berbisnis dan berinvestasi.

"Penyerapan LNG di wilayah Jawa Barat memiliki respons positif dari pelanggan. Hal ini terbukti dari volume terserap mencapai 45 BBTUD di Mei. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan awal kami," tambah Ratih.

Sampai dengan triwulan I 2024, volume niaga gas bumi telah mencapai 858 BBTUD. Upaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, lanjutnya, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.

Sejauh ini, PGN juga masih menjaga target volume niaga pada 2024 sebesar 954 BBTUD.

"PGN akan selalu mendukung pengembangan pasar gas bumi nasional melalui pembangunan infrastruktur yang aman, andal, dan berkelanjutan untuk mendukung program pemerintah dalam transisi energi nasional dan mewujudkan net zero emission," sebut Ratih.