Jelang Lengser Oktober Mendatang, Jokowi Bangun Infrastruktur Besar-besaran Ini Selama 2015-2023

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berkunjung ke Uzbekistan pada Kamis pekan lalu. Di sela kunjungannya, Basuki memaparkan capaian pembangunan infrastruktur RI dalam kurun 2015-2023.

Pertama, pada bidang sumber daya air, Basuki menyebut Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan 43 unit bendungan, 1.181.120 hektare (ha) daerah irigasi, rehabilitasi 4.344.317 ha jaringan irigasi, penyediaan 44,27 meter kubik per detik air baku, pembangunan 1.347 unit embung serta 2.002 kilometer (km) pengendali banjir dan pengaman pantai. 

Lalu pada bidang jalan dan jembatan, Basuki mengatakan telah terbangun 2.050 km jalan tol, 5.833 km jalan nasional baru, 122.492 meter (m) jembatan, 25.638 m flyover/underpass dan 583 unit jembatan gantung.

"Untuk bidang permukiman telah disediakan SPAM kapasitas 33.275 liter per detik, pengelolaan sampah dan sanitasi untuk 13,2 juta kartu keluarga, penanganan kawasan permukiman 93.943 ha, pengembangan 15 kawasan PLBN Terpadu serta 3.443 unit prasarana dan sarana pendidikan, olahraga dan pasar," ujar Basuki dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Sabtu, 22 Juni.

Kemudian pada bidang perumahan, Kementerian PUPR telah membangun 65.235 unit rumah susun, 37.516 unit rumah khusus, 1.432.278 unit rumah swadaya serta 220.656 unit prasarana dan sarana utilitas. 

Selain itu, Basuki juga menyampaikan progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia menyebut, terdapat 104 paket pekerjaan untuk pembangunan IKN tahun 2020-2024 dengan progres fisik mencapai 41,3 persen. 

"Sebanyak 25 paket sudah selesai, 61 paket dalam proses konstruksi dan 18 paket dalam tahap persiapan atau proses lelang," ucapnya.

Dengan berbagai capaian tersebut, Basuki pun mengajak para WNI pekerja konstruksi di Uzbekistan untuk terlibat dalam pembangunan IKN. Dia mengatakan, ada banyak pekerjaan yang tersedia bagi WNI Uzbekistan di IKN.

"Kami sangat welcome jika ada yang berminat untuk bekerja di IKN. Pembangunan IKN perlu banyak orang, masih banyak paket pekerjaan yang akan dilelang," pungkasnya.